KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong visi pembangunan dalam bidang pelestarian alam dan lingkungan di perhelatan BIMP-EAGA tahun 2022.
Dimana diketahui, Provinsi Seribu Sungai ini akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan para gubernur dan menteri di negara-negara Asia Timur tersebut.
“BIMP EAGA itu kan pertemuan antara gubernur dan beberapa menteri ekonomi yakni Brunei, Indonesia, Malaysia dan Filipina. Tahun lalu itu pelaksanaannya di Filipina. Tahun ini Indonesia dan Kalbar ditunjuk sebagai tuan rumah,” kata Sutarmidji kepada wartawan, Minggu (07/08/2022).
“Sehingga kita harus siap. Apa yang kita tampilkan dalam rangka menarik investor dan sebagainya. Saya lebih tertarik (dengan) program bagaimana kita melestarikan alam dan lingkungan. Sehingga ekonomi hijau kita betul-betul terimplementasi,” jelasnya.
Sutarmidji juga berniat akan mengajak para tetamu BIMP EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area) untuk melakukan penanaman pohon mangrove.
“Nanti kita akan promosikan pelestarian mangrove. Orang dari negara manapun, dia mau menanam mangrove misalnya di Kubu Raya, bisa, nanti dia mendapatkan titik koordinat tanaman mangrove yang dia tanam, sehingga dia bisa pantau. Kalau sewaktu-waktu dia mau melihat, tanaman yang dia tanam itu tumbuh apa tidak, bisa,” kata dia.
Terkait dengan visi pelestarian alam dan lingkungan, Provinsi Kalbar pun secara tematik akan lebih mengangkat promosi alam dan lingkungan. Seperti pameran hasil-hasil bumi Kalbar, tur wisata alam, dan lain sebagainya.
“Kalau ‘Hutan Kota’ itu–sebelum Kalbar ditunjuk (jadi) tuan rumah BIMP EAGA, memang sudah mulai dibangun. Dekranasda nanti akan memamerkan produk di sana,” katanya.
“Nanti para pihak terkait yang datang itukan hanya 2 jam city tour-nya, saya bilang jangan kunjungan jauh-jauh, jadi nanti ke Dekranasda, di sana kita buat forum kerajinan semuanya sekaligus pemasaran, kemudian penanaman pohon di Pendopo, kalau mau menanam mangrove juga bisa di sini, lewat aplikasi secara online,” papar Sutarmidji.
Selain itu, para tetamu juga akan dibawa berkeliling masuk ke Hutan Kota, untuk melihat galeri hasil hutan.
“Galeri hasil hutan itu yang mau kita tawarkan itu kopi liberica. Kopi liberica kita itu istimewa. Karena kopi yang ada itu kandungan kafeinnya 2-4. Liberica itu hanya 0,03, sehingga orang-orang luar negeri ketika dipamerkan di Bali itu sangat suka kopi liberika. Karena orang luar negeri itu mau ngopi tapi yang sehat,” ucapnya.
“Kalau kita di sini kan ngopi terserah mau rasa apa, mau campur jagung yang penting kopi. Kalau mereka itu kan, ngopi tapi sehat yang kandungan kafeinnya rendah. Liberica kita itu mau liberica Kayong, Sambas, Ketapang dan mana-mana itu hanya 0,03 miligram kandungan kafeinnya. Untuk membuat kopi itu rendah kandungan kafeinnya sebetulnya mahal, kalau kopi kita ini alami, tidak perlu proses lain-lain. Dan bisa tumbuh bagus di gambut,” terang Sutarmidji.
Ia pun berharap, pertemuan BIMP-EAGA 2022 dapat membawa kemaslahatan bagi Indonesia, terlebih masyarakat di Provinsi Kalbar. Dimana potensi-potensi yang ada nantinya dapat semakin dikembangkan sehingga bernilai ekspor.
“Jadi kita akan promosikan kopi liberica dengan hasil kerajinan kita dan hasil hutan bukan kayu, ini tawaran-tawaran untuk ekspor, untuk kerjasama. Jogging track sebelum BIMP EAGA belum jadi semuanya, tapi bisa akses kesana,” tutup Sutarmidji. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…