KalbarOnline, Pontianak – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah. Salah satunya turut berperan serta dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Kalbar. Terlebih dengan angka stunting Kalbar saat ini yang mencapai 29,8 persen.
Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan lewat rapat koordinasi DWP se-Provinsi Kalbar yang memfokuskan pada peran DWP di era digital dalam penurunan angka stunting Provinsi Kalbar, Selasa (18/10/2022).
Penasehat DWP Provinsi Kalbar, Lismaryani mengungkapkan, stunting merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani secara serius, terintegrasi dan berkolaborasi dengan seluruh elemen yang berkaitan. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan gagal kembang pada anak usia bawah lima tahun dikarenakan kekurangan gizi kronis.
“Stunting selain menyebabkan tinggi badan anak dibawah rata-rata juga menyebabkan kurangnya intelegensi anak yang dapat berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga perlu upaya pencegahan,” ucap Lismaryani.
Dirinya menyebutkan, DWP sebagai organisasi terbesar memiliki peran yang strategis dalam membantu pemerintah dalam penurunan stunting. Dengan menjadi agen atau role model pola asuh baik di lingkungan keluarga maupun kantor. Sehingga upaya menekan angka stunting bisa dilakukan secara maksimal.
Ia menuturkan salah satu upaya pencegahan stunting yang perlu di implementasikan yakni penerapan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pada masa ini, merupakan periode emas pemberian gizi yang dimulai dari anak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Agar mendapatan nutrisi dan pelayanan kesehatan dengan sesuai standar yang telah ditetapkan.
“Beberapa penyebab stunting yang terjadi disekitar kita diantaranya karena faktor perilaku masyarakat dalam pola asuh anak, lingkungan atau sanitasi yang kurang baik, penyakit kronis dan aspek lainnya,” jelasnya.
Dirinya berharap, pengurus DWP baik di provinsi maupun kabupaten kota dapat menjadi role model dalam semua aspek. Sehingga nantinya dapat mengurangi kasus stunting yang ada di Provinsi Kalbar. Bahkan bisa mencapai target stunting nasional yakni 14 persen pada 2024 mendatang.
Lismaryani memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh DWP Provinsi Kalbar. Terlebih DPW Provinsi Kalbar secara aktif membantu program pemerintah Provinsi Kalbar sesuai perannya sebagai istri ASN. Terutama dalam upaya percepatan penurunan stunting Kalbar.
“Terimakasih Ketua DWP Provinsi Kalbar yang telah menginisiasi kegiatan ini, semoga yang kita lakukan dapat memberikan kontribusi besar dalam pembangunan Kalbar,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ketua DWP Provinsi Kalbar Windy Prihastari menyebutkan, DWP Provinsi Kalbar terus berkomitmen membantu pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal tersebut sejalan dengan target pemerintah pusat untuk menekan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
“Terutama di era digital dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau sasaran secara luas,” ucap Windy Prihastari.
Dirinya juga mengingatkan, peran ketua DWP kabupaten kota berserta untuk pelaksana di tingkat provinsi bisa menjadi penggerak dan motivator. Terutama pada lingkungan terkecil yang dipimpin oleh ketua dharma wanita. Sehingga diharapkan angka stunting Provinsi Kalbar bisa ditekan.
“Kita berkomitmen terus membantu pemerintah terutama dalam percepatan penurunan stunting,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…