KalbarOnline, Pontianak – Kejaksaan Negeri (Kejari) Pontianak menahan sebanyak 14 kontainer berisi CPO yang hendak diekspor ke China, di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kamis (27/10222).
Penyitaan yang berlangsung di Tersus Temas itu dipimpin oleh Kasi Intelijen Kejari Pontianak, Rudy Astanto bersama Kasipidsus Kejari Pontianak, Hary Wibowo.
“Kemarin (Kamis) kita amankan sebanyak 14 kontainer CPO di pelabuhan Dwikora Pontianak,” kata Rudy Astanto, Jumat (28/10/2022).
Rudy menerangkan, 14 kontainer berisikan sekitar 320 ton itu dimiliki oleh dua perusahaan, yakni PT Putra Limbah Katulistiwa dan PT Bangun Jaya Utama. Penahanan terhadap 14 kontainer tersebut pun dilakukan lantaran adanya dugaan manipulasi pada dokumen ekspor.
“Dimana dokumen yang disertakan adalah dokumen minyak kotor (miko), namun setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata 14 kontainer itu berisikan CPO. Ada dugaan manipulasi dokumen, ada tindak pidana kepabean di sana,” terang Rudy.
Saat ini, lanjut Rudy, barang bukti 14 kontainer masih berada di pelabuhan Dwikora Pontianak, dan akan dilimpahkan ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pontianak terkait tindak pidana kepabeanannya.
Di luar persoalan kepabeanan yang menjadi ranah Bea Cukai, Kejari Pontianak juga mengendus adanya dugaan tindak pidana korupsi, yakni terkait kerugian negara yang muncul atas ulah pelaku pengusaha CPO tersebut.
“Modus ini kita selidiki. Modus Manipulasi dokumen ini tentunya untuk memanipulasi pajak yang dikeluarkan untuk negara. Dimana jika pajak untuk dokumen miko tentu lebih rendah, sedangkan untuk CPO pengeluaran pajak lebih tinggi,” kata dia.
Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Pontianak, Hary Wibowo menambahkan, terhadap dugaan tindak pidana korupsi atas ekspor CPO ini akan dilakukan penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut.
Ia pun menerangkan, pengungkapan 14 kontainer berisi CPO ini berawal dari informasi yang masuk dan kemudian dilakukan serangkaian penyelidikan hingga sampai pemeriksaan ke kontainer.
“Terkait 14 kontainer CPO yang diamankan, terdapat 6 orang yang sudah dimintai keterangan awal. Semua yang terlibat atau terkait atas ekspor ini kita periksa untuk pendalaman penyelidikan,” tandas Hary. (Jau)
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…