KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji meresmikan gedung baru SMA Negeri 10 Pontianak yang berlokasi di Jalan Karya, Kota Pontianak, Selasa (01/11/2022). Gedung megah 3 lantai itu diperkirakan telah menghabiskan biaya pembangunan sekitar Rp 14 miliar.
Sutarmidji dalam sambutannya mendorong, bahwa dengan keberadaan gedung baru tersebut, SMA Negeri 10 Pontianak dapat memacu para siswanya untuk bisa terus berinovasi dan berprestasi.
“Saya minta karena gedungnya sudah bagus, sekolahnya harus inovatif, kemudian harus bisa mengukir prestasi dibandingkan sekolah lain,” ujarnya.
Sutarmidji menjelaskan, gedung baru ini memiliki sebanyak 12 lokal atau rombongan belajar (rombel) untuk tahap pertama. Ia berharap pembangunan itu dapat terus berlanjut hingga mencapai 27 lokal atau rombel.
“Tahun depan akan kita lanjutkan, mudah-mudahan bisa 27 rombongan belajar. Ini baru 12 (lokal), jadi kurang 15 (lokal) dilanjutkan tahun depan,” katanya.
Sutarmidji mengatakan, dengan hanya 12 rombel atau 12 lokal saat ini, maka gedung baru tersebut hanya cukup menampung sekitar 400-500-an siswa. Namun kalau 27 rombel, maka bisa menampung sekitar 900-an siswa.
“Ini lahannya tidak begitu luas, dulu hanya dua hektare tapi digunakan untuk SMP SMA. Saya rasa lahan ini cukup. Bangunannya (saat ini) bagus, rapi, saya lihat ini bagus dibandingkan dengan SMK yang di Sambas bagus ini,” ucapnya.
Selesai bicara soal kapasitas, Sutarmidji kemudian menyinggung tentang kualitas pendidikan di Kalbar, yang menurutnya mesti didukung dengan perangkat teknologi terbaru dalam proses belajar mengajarnya.
“Saya maunya semua sekolah menggunakan digital, misalnya papan digital. Sehingga materi belajar sudah ada di dalam tersebut. Namun mahal, satu (set-nya, red) sekitar Rp 200 juta, sehingga perlu investasi yang besar, tetapi harus ada minimal satu sekolah satu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita menambahkan, bahwasanya untuk membangun gedung baru seperti ini setidaknya memerlukan biaya sebesar Rp 14 miliar.
“Kita sudah menganggarkan pembangunan kembali tahun depan Rp 5 miliar, namun sepertinya tidak cukup, sesuai arahan gubernur, untuk pembangunan gedung yang sama seperti ini sekitar Rp 14 miliar, nanti kami akan koordinasi ke Bappeda untuk penganggaran kembali sebesar sama dengan tahun ini,” terangnya.
Rita menyatakan, bahwa sekolah ini dulunya bergabung dengan SMP 22. Dimana saat itu kewenangannya masih berada di Pemerintah Kota Pontianak. Namun sekarang, kewenangan SMAN 10 Pontianak sudah dibagi antara pemerintah provinsi dan kabupaten kota.
“Ini strateginya naik ke atas bertingkat. Sarana pendukung seperti meubeler, kita kearah digitalisasi, pembelajaran sudah digital, lalu untuk papan tulis digital, kita masukkan dalam perencanaan, jadi belum terpenuhi semua,” ujarnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…