KalbarOnline, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) menggelar kegiatan Parade Budaya Nusantara yang diikuti oleh ribuan orang peserta dengan menggunakan kebaya, Minggu (06/11/2022).
Para peserta ini berasal dari 77 kementerian/lembaga, 17 perusahaan dibawah kementerian BUMN dan 115 komunitas yang berasal dari organisasi masyarakat, kepemudaan serta organisasi profesi.
Dengan ramainya jumlah keikutsertaan tersebut, kegiatan parade ini pun diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memberikan piagam penghargaan sebagai “Parade Budaya Dengan Jumlah Peserta Komunitas Terbanyak”.
Kepala BNPT RI, Boy Rafli menyampaikan, Parade Budaya Nusantara tersebut mengangkat tema “Bersatu Lebih Erat, Bersama Lebih Harmoni”. Parade ini melalui rute Sarinah – Bundaran HI – Sarinah, di Jakarta.
Ia mengatakan, parade ini merupakan salah satu upaya BNPT untuk terus meminimalisir intoleransi, radikalisme dan aksi terorisme dengan membangun ketahanan bangsa melalui penguatan aspek budaya.
“Dengan kuatnya budaya Indonesia yang beragam akan mempersempit ideologi transnasional yang tidak cocok dengan budaya Indonesia,” katanya saat melepas peserta parade.
Lebih lanjut, kegiatan Parade Budaya Nusantara ini juga merupakan simbol kolaborasi antara pemerintah dengan civil society dan komunitas yang mampu mengokohkan jati diri ke-Indonesiaan. Penguatan identitas budaya nasional bangsa Indonesia melalui parade tersebut ditunjukkan melalui kehadiran para peserta yang mengenakan baju adat atau kebaya.
“Simbol-simbol kebhinekaan ini luar biasa. Hari ini kita gaungkan bersama, inilah Indonesia,” kata mantan Kadiv Humas Polri ini.
Boy Rafli juga menambahkan, parade budaya yang diikuti perempuan berbusana kebaya dimaksudkan pula untuk mendorong peran perempuan dalam upaya pencegahan terorisme. Walaupun tergolong dalam kelompok yang rentan.
Melihat antusias perempuan Indonesia pada kegiatan parade ini, BNPT RI merasa optimis jika kaum perempuan dapat melindungi keluarga dan komunitasnya dari ideologi dan aksi terorisme.
“Ibu-ibu adalah tiang rumah tangga. Mereka dapat ikut menjaga keluarga dari virus intoleransi, radikalisme dan terorisme,” ujarnya.
Selanjutnya, ia pun berharap Parade Budaya Nusantara juga dapat menunjukkan kepada seluruh dunia, terutama kepada UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization), bahwa kebaya Indonesia merupakan salah satu simbol kekayaan kebudayan Indonesia dan didukung penuh oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia. Selain itu dengan diharapkan dapat mendorong lahirnya Hari Kebaya Nasional.
Sementara itu, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Putri Kuswisnuwardhani menjelaskan, Parade Budaya Nasional dengan berpakaian kebaya dapat menggaungkan semangat budaya bangsa dalam membentengi diri dari pengaruh negatif budaya asing.
“Pemakaian kebaya menimbulkan semangat menggaungkan budaya bangsa agar kita kokoh dengan hadirnya budaya-budaya asing yang secara langsung maupun tidak langsung masuk ranah bangsa kita,” katanya. (Jau)
Sumber: Biro Perencanaan, Hukum, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…