KalbarOnline, Pontianak – Menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang diprediksi akan terjadi tahun depan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah mempersiapkan langkah strategis guna mewaspadai tantangan dampak dari resesi.
Tak hanya itu, pasca pandemi dan inflasi juga menjadi pertimbangan untuk menentukan upaya selanjutnya.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menuturkan, kendati pihaknya optimis di akhir triwulan IV-2022, perekonomian Kota Pontianak dapat tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2021, kewaspadaan akan resesi di tahun selanjutnya tetap perlu dilakukan.
Dia menyebut, dibutuhkan langkah dan kerja yang sangat detail, bukan hanya pada tataran makro namun juga fokus pada level mikro.
“Perlu aksi-aksi nyata dan inovasi dalam proses normalisasi menuju pemulihan ekonomi Pontianak dengan melihat tantangan dan peluang yang saat ini terjadi,” ujarnya saat membuka Sarasehan Ekonomi Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Kota Pontianak di Aula Muis Amin Bappeda, Kamis (15/12/2022).
Namun untuk mewujudkan semua itu, Bahasan mengajak semua pihak, baik internal hingga eksternal dalam hal ini masyarakat Kota Pontianak dan pemangku kebijakan untuk bergandengan tangan menuju tujuan bersama yaitu kebangkitan ekonomi.
“Tak kalah penting adalah sinergitas dari seluruh pemangku kepentingan, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, media hingga kalangan akademisi untuk menjadi bagian dari upaya normalisasi perekonomian Kota Pontianak,” ujarnya.
Perlu diketahui, kondisi ekonomi global saat ini sedang terjadi lonjakan inflasi global akibat faktor supply shock/supply disruption imbas dari serangkaian peristiwa, mulai dari pandemi covid di tahun 2020, ketidaksiapan faktor produksi dan transportasi di tahun 2021 serta perang rusia-ukraina di tahun 2022.
Bahasan menambahkan, hal ini berpotensi menurunkan daya beli dan permintaan serta memicu kekhawatiran para pelaku usaha tentang kemungkinan terjadinya resesi ekonomi di tahun 2023. Oleh sebab itu menurutnya, Kota Pontianak patut untuk memiliki kewaspadaan tinggi.
Segenap solusi perekonomian yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Pontianak hingga akhir semester II tahun 2022 dalam mengatasi inflasi. Diantaranya dengan melakukan sejumlah kebijakan perlindungan sosial, dukungan dunia usaha terutama usaha mikro kecil, memantau ketersediaan stok dan pasokan bahan pangan strategis hingga penyelenggaraan pasar murah dan memperkuat serta memperluas implementasi Pasar Tani.
“Semoga mampu menurunkan tingkat inflasi komoditas pangan serta menjaga daya beli masyarakat,” tutur Bahasan.
Pada proses normalisasi itu, Pemkot Pontianak mengundang tiga orang akademisi dari Universitas Tanjungpura yang turut memberikan pandangan ilmiahnya. Bahasan berharap, melalui sarasehan ini terbentuk rumusan rekomendasi berbagai pilihan kebijakan terbaik agar ekonomi Kota Pontianak cepat pulih dan bangkit.
“Selain itu, konsolidasi seperti ini juga harus terus dilanjutkan terlebih menghadapi pasca pandemi serta ancaman krisis kedepan yang melanda dunia,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…