Categories: PolhumPontianak

Sutarmidji Dukung Program Kementerian Soal Penambahan Kuota Pendidikan Dokter Spesialis

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan sangat mendukung program Kementerian Kesehatan RI yang akan melakukan penambahan kuota bagi pendidikan dokter spesialis maupun sub spesialis.

Hal itu disampaikan Sutarmidji mengingat kondisi Kalbar sendiri yang saat ini sangat kekurangan dokter spesialis maupun sub spesialis. Sehingga hal itu membuat pelayanan kepada masyarakat Kalbar belum maksimal.

“Kita mendukung, daerah sangat kekurangan dokter spesialis maupun sub spesialis,” katanya, Selasa (14/02/2023).

Sutarmidji menilai, skema untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis dan sub spesialis dapat dilakukan melalui jalur Aparatur Sipil Negara (ASN). Di mana pemda, kata dia, bisa juga memberikan beasiswa pendidikan kepada para dokter untuk menempuh pendidikan lanjutan, agar menjadi dokter spesialis maupun sub spesialis.

“Apabila setiap dokter spesialis dan sub spesialis diikat sebagai pegawai negeri, tentunya harus diperhatikan tunjangan-tunjangan yang mendukung ketenangan kerja mereka,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji juga sempat menyinggung soal isu adanya praktik monopoli yang dilakukan oleh oknum Perhimpunan Dokter Spesialis di Kalbar terhadap surat rekomendasi bagi masuknya dokter-dokter spesialis atau sub spesialis untuk bekerja pada rumah-rumah sakit di Kalbar. Menurut dia hal itu tidak perlu terjadi lagi.

“Selama ini ada ‘kesan’ organisasi profesi menghalangi dokter mau masuk padahal kita butuh,” ucap Sutarmidji.

Berikut ini adalah daftar kebutuhan dokter spesialis dan sub spesialis di Kalbar:

  1. Spesialis urologi konsultan (tidak ada).
  2. Spesialis konsultan nicu (belum ada).
  3. Spesialis konsultan ginekolog onkologi (ada 1, kurang 1).
  4. Spesialis rehabilitasi medik (ada 1, kurang 1).
  5. Spesialis bedah thorak (ada 1, kurang 1).
  6. Spesialis konsultan nefro anak (tidak ada).
  7. Spesialis konsultan bedah digestif (ada 1, kurang 1)
  8. Spesialis konsultan bedah anak (ada 1, kurang 1)
  9. Spesialis anestesi konsultan anak (tidak ada). 
  10. Spesialis konsultan hemato ankologi anak (tidak ada).
  11. Spesialis konsultan neprologi anak (tidak ada).
  12. Spesialis kesehatan jiwa (sedang sekolah).
  13. Spesialis konsultan kardiologi anak (akan disekolahkan).
  14. Spesialis farmakologi klinik (tidak ada).
  15. Spesialis kedokteran gigi anak (tidak ada)
  16. Spesialis konsultan intensive care (tidak ada)
  17. Spesialis neurologi intervensi (masih sekolah).

Penulis: Muhammad Jauhari Fatria.

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

9 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

9 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

10 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

10 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

10 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

10 hours ago