KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji membuka Rapat Kerja daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023, di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (22/02/2023). Kegiatan itu turut dihadiri Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN RI, Eny Gustina.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menyampaikan, bahwa saat ini prevalensi stunting di Kalbar mencapai 27,8 persen. Ia menargetkan, agar angka itu dapat turun menjadi 24 persen di tahun 2023 ini.
“Saya minta setiap desa itu punya data by name by address, dengan begitu maka action-nya akan lebih mudah,” ujarnya saat konferensi pers usai rakerda tersebut.
Gubernur menyuratkan, bahwa untuk melakukan percepatan penanganan stunting perlu adanya kolaborasi dari semua pihak. Termasuk perusahaan-perusahaan perkebunan dan tambang yang beroperasi di desa-desa.
“Misalnya kan 68 persen desa di Kalbar ini ada perkebunan dan tambang, nah mereka itu yang akan kita minta CSR-nya, arahkan sebagian besar untuk penanganan stunting,” ujar Sutarmidi.
“Kalau misalnya gizi, perusahaan pasti bisa bantu. Contoh misalnya 100 keluarga saja setiap bulan dibantu telur, susu, dan sebagainya, itukan tidak besar jumlahnya. Kalau daerah sekitar perusahaan tidak ada stunting, kan pasti berpengaruh juga bagi perusahaan,” sambungnya.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…