Categories: HeadlinesKubu Raya

Polres Kubu Raya Kupas Kasus Pencurian dengan Kekerasan Pengemudi Ojol  

KalbarOnline, Kubu Raya – Polres Kubu Raya mengungkap tiga Kasus menonjol yang menjadi perhatian masyarakat pada bulan Februari tahun 2023.

“Tiga kasus menonjol itu diantaranya, dua pencurian dengan kekerasan dan satu pencurian dengan pemberatan,” ujar Wakapolres Kubu Raya, Kompol Pricilla Oktaviana kepada awak media saat press conference di Aula Mapolres Kubu Raya, Jalan Alianyang, Desa Durian, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (03/03/2023) pagi.

Pricilla yang didampingi Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, IPTU Indrawan Wira Saputra dan Kasubsi Penmas Kubu Raya Aipda Ade Surdiansyah mengupas satu persatu dari tiga kasus menonjol yang ditangani Satreskrim Polres Kubu Raya itu.

“Kita mulai dari kasus pertama yang menyita perhatian publik. (Yakni) Kasus pencurian dengan kekerasan ojol (ojek online),” ujarnya.

Pricilla menerangkan, bahwa kejadian ini terjadi pada Jumat tanggal 24 Februari 2023 sekira pukul 22.00 WIB. Pada saat pelaku duduk di cafe di daerah Jeruju, pelaku memesan driver Maxim melalui aplikasi Maxim menggunakan akun palsu bernama Panji untuk mengelabui dan memuluskan rencananya.

Setelah pelaku memasukan titik penjemputan di cafe di daerah Jeruju menuju titik tujuan di daerah Jalan Bujang Taro Sungai Rengas. Korban bernama Ahmad Faisal menjemput pelaku, pelaku pun naik ke sepeda motor korban dan duduk di belakang, selanjutnya korban berangkat ke tempat tujuan yang sudah ditentukan oleh pelaku.

“Pada saat  di lokasi Jalan Bujang Taro Desa Sungai Rengas pada (jam 22.30 Wib), di mana situasi di perjalanan tanah kuning serta jalan yang rusak disertai dengan keadaan yang gelap dan sepi, pelaku yang pada saat di belakang korban memulai aksinya yaitu mengeluarkan pisau yang sudah dipersiapkannya dari dalam tas selempangnya,” katanya.

Pricilla menceritakan, dengan posisi saat itu korban mengendarai sepeda motor, pelaku langsung melakukan sayatan di bagian belakang leher (tengkuk) korban sebanyak 1 (satu) kali dengan pisau di tangan kanan pelaku. Seketika pelaku dan korban bersama sepeda motor jatuh di tepi jalan Bujang Taro Sungai Rengas.

Selanjutnya, korban berdiri dan berusaha melakukan perlawan kepada pelaku dengan cara menendang dan memukul pelaku namun tidak kena.

Lebih lanjut, Pelaku kembali mengayunkan sabetan pisau ke arah korban sebanyak 2 (dua) kali namun sabetan pertama tidak mengenai korban, pelaku kembali mengayunkan sabetan pisau ke arah korban dan korban masih melakukan perlawanan dengan berhasil menggenggam dan menahan mata pisau yang pelaku arahkan kepada korban menggunakan tangan kiri.

“Pelaku pun berusaha menarik paksa mata pisau yang dipegang oleh korban tersebut, setelah mata pisau terlepas dari genggaman tangan korban, pelaku mendorong tubuh korban tersebut ke arah semak-semak tepi parit,” ujar Pricilla.

Pada saat pelaku melihat korban tersungkur dengan posisi telungkup, tanpa berpikir panjang langsung menusuk/menikam lengan sebelah kanan korban sebanyak 2(dua) kali, dan pada saat itu, posisi pelaku berada diatas korban sambil mengangkangi dan membungkuk menghujamkan pisau yang pelaku bawa tersebut.

Korban kemudian berbalik badan dengan posisi terlentang menghadap ke atas arah pelaku dan pelaku masih dalam posisi sambil mengangkangi dan membungkuk, pelaku kembali menusuk/menikam ke arah wajah korban dan saat itu korban masih melakukan perlawanan dengan cara menangkis dan akhirnya pisau pelaku mengenai bagian dagu korban sebanyak 1 (satu) kali.

Puncaknya, karena pelaku merasa kesal atas perlawan dari korban dan pelaku ingin cepat untuk mendapatkan motor Vario Merah, akhirnya pelaku kembali menusuk leher depan korban sebanyak 1 (satu) kali menggunakan pisau yang pelaku bawa.

“Kemudian pisau yang masih tertancap di leher korban, pelaku tarik melingkar (menggorok) sehingga leher korban hampir putus,” terangnya.

“Setelah selesai, pisau yang pelaku gunakan untuk menghabisi nyawa korban ojol Maxim tersebut pelaku masukan kembali kedalam tas selempang yang pelaku bawa,” sambungnya.

Press conference di Aula Mapolres Kubu Raya, Jalan Alianyang, Desa Durian, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (03/03/2023) pagi. (Foto: Jauhari)

Kemudian pelaku mengambil tas selempang milik korban dan mengambil dompet korban di saku celana. Setelah itu pelaku mengambil sepeda motor milik korban dan pelaku membawa pergi meninggalkan lokasi.

Pelaku membuang pisau yang digunakan untuk mengakhiri nyawa korban di dalam parit tak jauh dari TKP, kemudian pelaku berjalan kembali. Saat di pertigaan jalan, pelaku membuang handphone korban yang masih melekat di sepeda motornya ke arah parit kurang lebih 150 meter dari TKP. Kemudian, sebelum pelaku keluar dari Jalan Bujang Taro, pelaku membuang tas selempang milik korban ke parit 250 meter dari TKP.

Setelah itu, pelaku melanjutkan mengendarai sepeda motor milik korban yang berhasil pelaku ambil tersebut menuju rumah Kasan untuk meminjam dan mengganti baju yang pelaku kenakan.

Agar tidak menimbulkan kecurigaan Kasan, pelaku melepas jaket berwarna pink yang pelaku kenakan dan sudah berlumuran darah, kemudian pelaku menyimpan jaket tersebut ke dalam kantong plastik kresek warna merah.

“Pukul 23.30 WIB sampai dengan 00.00 WIB pelaku tiba di Pondok Gula Kasan di daerah Jeruju Darat, setibanya di pondok pelaku mematikan sepeda motor yang pelaku kendarai kemudian pelaku pergi ke arah belakang pondok dan membuang dompet korban ke arah semak-semak, dikarenakan dompet tersebut tidak ada isi uangnya sama sekali,” katanya.

Dari situ, pelaku membersihkan diri mencuci muka, tangan dan kaki di sungai yang berada di pinggir Pondok Gula Kasan serta mengganti pakaian yang pelaku pinjam sebelumnya, kemudian celana dan baju yang pelaku kenakan pelaku jadikan satu di dalam kantong plastik kresek warna merah. Setelah selesai pelaku berpamitan dengan Kasan.

“Pelaku pun kembali melanjutkan perjalanannya dengan mengendarai sepeda motor milik korban ke arah Rasau Jaya,” katanya.

Namun di tengah perjalanan, lanjut Pricilla, masih di daerah Jeruju Darat mau ke arah Punggur, pelaku berhenti di tempat  yang agak sepi, kemudian pelaku turun dari sepeda motor dan membuang kantong plastik kresek yang berisikan jaket pink milik pelaku yang berlumur darah, celana panjang warna biru dan baju kaos warna hitam serta helm warna merah ke sungai.

“Sementara helm kuning (bertuliskan) Maxim, pelaku buang dekat pohon-pohon pisang dan pelaku tutup dengan daun-daun pisang kering,” terang Pricilla.

Setelah itu pelaku melanjutkan kembali perjalanan ke arah Rasau Jaya dengan membuka map di handphone milik pelaku sampai di Pelabuhan Rasau Jaya.

“Sesampainya di Pelabuhan Rasau Jaya sekira pukul 01.30 WIB pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2023, pelaku menunggu di warung sambil minum teh, dan sekira pukul 03.00 WIB, kemudian pelaku pergi ke arah masjid dengan tujuan untuk melaksanakan sholat subuh dan istirahat,” katanya.

Sekira pukul 09.00 WIB, pelaku menjual handphone miliknya kepada pemilik toko di dermaga tersebut seharga Rp 350 ribu, dikarenakan pelaku tidak ada memegang uang dan untuk membeli tiket kapal klotok. Kemudian jam 10.00 WIB, setelah membeli tiket kapal Klotok seharga Rp 180 ribu, pelaku membawa sepeda motor milik korban berangkat menuju daerah Ketapang.

Namun di tengah perjalanan, kapal bersandar di Pelabuhan Kecamatan Kubu, kemudian pelaku turun membeli nasi bungkus. Kemudian pada saat sedang makan pelaku dihampiri dan ditangkap petugas kepolisian kurang lebih sebanyak 4 personel, kemudian pelaku langsung dibawa turun dari kapal klotok tersebut dan dibawa ke kantor polisi.

Selanjutnya, Pricilla menjelaskan motif pembunuhan ini. Di mana setelah dilakukan penyelidikan mendalam dan pengembangan kasus, motif pembunuhan pelaku adalah untuk menguasai motor Vario merah F 2309 AAB milik korban dan mengambil barang berharga lainnya yang ada pada korban.

Adapun pasal yang dipersangkakan terhadap tersangka yaitu Pasal 365 ayat 3 KUHP yang berbunyi “Jika perbuatan mengakibatkan kematian, maka diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”.

“Pencurian dengan kekerasaan yang mengakibatkan kematian diancam dengan 15 tahun penjara,” tutup Pricilla.

Sumber: Humas Polres Kubu Raya/Aipda Ade.

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

10 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

11 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

12 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

12 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

12 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

12 hours ago