KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak tiga warga terdampak bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau, dibawa untuk dirawat di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Alasan dirujuknya para korban ke provinsi ini karena akses transportasi yang lebih mudah dan dekat dibandingkan ke Kepulauan Riau sendiri.
Sekretaris Daerah Kalbar, Harisson yang menginformasikan berita ini pada Selasa (07/03/2023) siang mengatakan, bahwa ketiga korban tersebut sudah dalam perjalanan menggunakan kapal dan akan bersandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak.
“Berdasarkan informasi dari Kadinkes Kepulauan Riau, korban bencana akan dirujuk ke Pontianak. Ada tiga pasien yang sudah dikirim melalui kapal semalam dan akan tiba sore ini,” kata dia.
Namun sayangnya, lanjut Harisson, satu dari tiga warga tersebut telah meninggal dunia dalam perjalanan.
“Inikan sebenarnya ada 3 pasien yang dirujuk ke Kalbar. Satu pasien karena ada fraktur di tulang leher, sehingga kesulitan bernafas, sehingga meninggal 3 jam sebelum sampai di Pontianak menurut keluarganya,” terangnya pada sore hari.
“Kalau dua pasien lainnya, satu diantaranya patah di tulang panggul, kemudian ada satu anak-anak yang patah kaki di bagian kanan dan menimbulkan pendarahan di bagian dalam,” sambung Harisson.
Saat ini, Dinas Kesehatan, tim RSUD Soedarso Pontianak dan tim rumah sakit TNI-Polri sudah disiapkan untuk membantu.
“Ambulans RSUD Soedarso, RSUD Kota Pontianak dan ambulans dinkes juga disiapkan untuk menjemput di pelabuhan,” katanya.
“Sekarang kita upayakan supaya bisa secepatnya dilakukan operasi. Pemprov Kalbar akan membantu sebaik-baiknya terhadap pengobatan dan perawatan terhadap pasien yang merupakan korban bencana longsor di Pulau Serasan,” ungkap Harisson.
Ia menjelaskan, kalau pihaknya akan menerima berapapun jumlah pasien yang mau dibawa dan dirawat di Kalbar.
“Kalaupun ada tambahan pasien, kita tetap akan bantu pengobatan dan perawatan. Saya dengar tadi, banyak juga penduduk serasan yang ke Pontianak dengan Kapal Bukit Raya, dan mereka tinggal di rumah keluarganya di Pontianak,” katanya.
“Selama inikan memang banyak warga Pulau Serasan yang tinggal di Pontianak. Mereka kan sekarang tinggal di rumah-rumah keluarganya, nanti kita akan koordinasi dengan Dinas Sosial,” pungkasnya.
Sebagai informasi, korban tewas tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau bertambah menjadi 15 orang. Sebelumnya, korban tewas yang ditemukan sebanyak 10 orang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, Raja Darmika mengatakan, lima jenazah tersebut ditemukan di Desa Genting dan Desa Pangkalan.
Raja memperkirakan, hingga saat ini masih ada 50 orang yang hilang akibat tertimbun longsor.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Natuna, Abdul Rahman mengatakan, untuk membantu proses pencarian, pihaknya menerjunkan KN SAR Sasikirana 245 dan RIB 03 Kansar Natuna. Sejumlah alat ekstrikasi, penerangan dan alat keselamatan lainnya juga turut disertakan.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Hary Agung Tjahyadi membenarkan perihal rujukan sejumlah korban tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau ke Kota Pontianak, Kalbar.
“Tadi malam Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau telah berkomunikasi dengan kami Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar terkait dengan kemungkinan akan adanya rujukan dari korban bencana di Pulau Serasan Natuna ke Kalbar,” ungkap Hary.
“Menurut informasi, memang justru akses dan jarak yang memungkinkan tercepat justru ke Kalbar. Apakah itu ke Pelabuhan Dwikora di Pontianak maupun Pelabuhan Sintete di Sambas,” terangnya lagi.
Hary mengatakan, bahwa para korban telah diberangkatkan sejak Senin malam kemarin dengan menggunakan Kapal Bukit Raya–kebetulan kapal tersebut di malam setelah kejadian bencana itu ada jadwal sandar di Pelabuhan Tanjung di Serasan.
“Sehingga ada beberapa korban yang dirujuk melalui kapal tersebut ke Pontianak, diantaranya Nafisah (10 tahun) dengan trauma di kepala dan dua fraktur di kaki sebelah kanan, kemudian Romi (28 tahun) dengan suspek trauma lumbal, kemudian Susi (41 tahun) dengan suspek trauma cervical,” terang Hary.
Dari tiga pasien yang dirujuk ini, satu pasien diantaranya yakni Susi meninggal di perjalanan.
“Dan dua pasien lainnya sudah sampai di Pontianak dan dievakuasi oleh teman-teman KKP, Basarnas, Dinkes Kalbar, RSUD Soedarso dan RSUD SSMA Pontianak. Dua pasien sudah dirawat di RSUD Soedarso dan segera dilakukan tindakan kedaruratan dan tindakan selanjutnya,” katanya.
Senada dengan Harisson, Hary juga mengiyakan, bahwa pihaknya di RSUD Soedarso dan rumah sakit sekitar Kota Pontianak sudah berkoordinasi sejak tadi malam terkait penanganan pasien-pasien ini, baik itu rumah sakit umum daerah maupun di rumah sakita TNI-Polri.
“Sudah siap menerima (semua rumah sakit tersebut), jika ada pasien-pasien rujukan lanjutan dari korban bencana di Serasan Natuna, kita di Kalbar siap membantu dan menolong korban bencana di Natuna,” pungkasny. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…