Rawat Masjid Raya Mujahidin, Pemprov Kalbar Alokasikan Rp 2,5 M Tahun Ini

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengalokaikan dana sebesar Rp 2,5 miliar untuk biaya perawatan atau pemeliharaan bangunan Masjid Raya Mujahidin Kota Pontianak pada tahun ini.

Demikian hal itu disampaikan Gubemur Kalbar, Sutarmidji saat memulai gerakan wakaf sajadah di Masjid Raya Mujahidin, Rabu (22/03/2023).

“Provinsi telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar untuk perawatan masjid. Insya Allah kami yang diamanatkan untuk menjadi pengurus masjid ini, akan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan kualitas infrastruktur serta layanan masjid,” katanya.

Selain perawatan bangunan, para pengurus Masjd Raya Mujahidin juga tengah menggalang dana untuk pembelian karpet atau sajadah baru. Hal itu lantaran karpet atau sajadah yang ada saat ini belum pernah diganti sejak masjid tersebut dipugar dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 silam.

“Jadi dari diresmikan sampai sekarang, (sajadah) belum pernah diganti. Kemudian, kami bersama pengurus berinisiatif untuk menggantinya. Yang ada (sajadah lama) nanti akan dihibahkan ke masjid-masjid yang membutuhkan,” katanya.

Untuk penggantian sajadah ini, Mujahidin pun membutuhkan dana yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp 2 miliar. Oleh karenanya, Sutarmidji berharap, agar umat muslim dapat menyedekahkan sedikit hartanya untuk membantu kebutuhan Masjid Raya Mujahidin, terlebih amal baik itu bisa dilakukan di bulan suci Ramadhan ini.

“Hal ini baik, apalagi berbagi di bulan Ramadhan. Berbagi dari yang memiliki kelebihan kepada yang membutuhkan. Adapun total biaya yang diperlukan sekitar Rp 2 miliar,” ungkap Sutarmidji.

Baca Juga :  Sutarmidji Sebut PAN Merupakan Mitra yang Andal di Pemilu Maupun dalam Pemerintahan

Selanjutnya, pasca meresmikan peluncuran gerakan wakaf sajadah tersebut, Gubernur Sutarmijdi bersama jemaah lainnya memulai sholat tarawih 1444 Hijriyah perdana di Masjid Raya Mujahidin.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sutarmidji juga mengungkapkan rasa syukurnya karena telah dipertemukan kembali dengan bulan suci yang penuh ampunan ini.

“Mari kita memperbaiki amal ibadah kita di bulan suci Ramadhan kali ini. Tekadkan sebagai Ramadhan terbaik bagi kita, dan semoga kita mendapat limpahan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ucapnya.

“Tidak gampang menjadikan Ramadhan (kali ini) sebagai Ramadhan terbaik, perlu ikhtiar yang kuat,” katanya.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini juga berpesan, agar seluruh umat Islam yang ada di Kalimantan Barat dapat menjalankan ibadah puasa serta menjaga toleransi beragama dengan baik.

“Saya berharap kita semua bersinergi, dan tidak mengganggu agama lain. Juga tak lupa, harus bisa menyiapkan generasi muda. Yang pasti tantangannya akan lebih sulit dari sekarang, tanpa itu, kita hanya jadi penonton yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain,” ujarnya.

Sebelum SDA Habis

Dalam kesempatan yang sama, orang nomor satu di Provinsi Seribu Sungai itu turut menyinggung soal tantangan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalbar. Ia pun menekankan, umat Islam harus memiliki SDM yang sangat baik untuk menjawab berbagai persoalan daerah dan bangsa ke depan.

Sutarmidji menilai, rendahnya IPM kumulatif Kalbar yang berada di bawah nasional saat ini, dikarenakan kurangnya perhatian bersama terhadap kesehatan dan pendidikan.

Baca Juga :  Pemkot Pontianak Asuransikan Petugas Damkar

“Kalau ekonomi saya rasa tidak ada masalah. Namun untuk pendidikan di tingkat nasional sudah di angka 72, kita baru hampir menyentuh angka 69, dan saat ini hanya Kota Pontianak yang 81, sudah jauh di atas nasional,” terangnya.

“Saya khawatir, ketika SDA (Sumber Daya Alam) habis, sementara kita belum siap untuk SDM-nya, maka kita tidak bisa menjawab tantangan itu kedepannya,” timpal Sutarmidji.

Lebih lanjut Sutarmidji menyatakan, bahwa dirinya tak hanya akan meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan formal namun juga non formal, dengan mengambil langkah mendekatkan generasi muda kepada Al-Qur’an.

“Saya bersyukur, ketika Mujahidin membangun sekolah, awalnya 1 kelas saja susah, sekarang sudah bisa 10 kelas. ini bagus, tinggal bagaimana kita bersama meningkatkan kualitas pendidikannya,” katanya.

“Kemudian tidak hanya pendidikan formal saja yang kita tingkatkan, tapi pendidikan non formal. Tahap awal 1.000 hafiz, saat ini malah sudah diwisuda 1.500 hafiz,” tambahnya.

Sutarmjdj menyatakan, dari target 5.000 hafiz, ternyata sekarang yang sedang dalam proses menghafal telah mencapai 7.000 orang.

“Ini luar biasa. Kemarin juga saya dengar baru diadakan pelatihan imam bagi generasi muda. Alhamdulillah, 2 hal ini tak lain untuk meningkatkan SDM kita, semoga berjalan dengan baik,” tuturnya. (Jau)

Comment