KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji berbagi keceriaan bersama ratusan anak yatim yang hadir di Pendopo Gubernur Kalbar untuk melaksanakan buka puasa dan sholat Tarawih bersama.
Anak-anak yatim tersebut diasuh oleh beberapa panti asuhan yang berada di sekitaran Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
“Melihat adik-adik, saya tersentuh. Tak pernah terbayangkan saya bisa seperti sekarang ini, menjadi seorang Gubernur,” kata Sutarmidji dalam sambutannya.
Sutarmidji mengenang masa kecilnya dulu, di mana setelah shalat Subuh dirinya harus berjualan kue, dan sesuai pesan ibunya, ia harus pulang setengah jam sebelum sekolah.
“Karena orang tua saya menekankan bahwa sekolah itu penting. Saya juga jualan koran dari SD sampai kuliah, kurang lebih 15 tahun. Kami bukan dari keluarga yang kaya raya, tapi kami punya semangat untuk berjuang,” ungkapnya.
Dirinya pun berpesan kepada anak- anak tersebut untuk tetap optimis dalam menjalani kehidupan. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan kepada para pengelola panti untuk mengasah kemampuan anak-anak asuh mereka agar memiliki kemampuan dalam menyongsong masa depannya.
“Adik-adik yang tinggal di panti asuhan harus bisa berprestasi dan tetap sekolah. Karena saat ini sekolah negeri tidak bayar. Tak ada alasan untuk tidak sekolah. Harus meningkatkan prestasi, harus punya kemampuan,” pesannya.
“Seperti yang dilakukan lembaga-lembaga tahfidz. Terus mengasah diri. Kemarin ada yang umurnya 11 tahun, karena paling muda, di-umroh-kan. Takdir tak pernah salah menemui pemiliknya. Intinya kita harus tetap ikhtiar. Disamping ilmu agama, pengetahuan umum juga”, ujar pria yang akrab disapa Bang Midji ini.
Ia juga menceritakan, di mana negara-negara maju mempelajari dan mengimplementasikan nilai-nilai positif dari ajaran Islam.
“Contoh, Finlandia, 6 tahun berturut-turut menjadi negara yang paling bahagia di dunia. Tak gampang, tapi mereka lakukan 3 hal saja. Semua itu ada di dalam ajaran Islam, ada di Al-Qur’an, ada di Hadist,” katanya.
Ia menjelaskan, prinsip-prinsip tersebut ialah yang pertama yakni jangan mengambil barang orang. Kedua, jangan membandingkan apa yang ada pada diri kita dengan orang lain atau jangan sibukkan diri kita dengan urusan orang lain.
“Dan yang ketiga, tidak merusak alam. Mereka (penduduk di negara maju) tidak liburan ke tempat-tempat megah, tapi ke kampung-kampung. Mereka pergi ke pegunungan, yang minim fasilitas. Mereka merasakan bagaimana hidup berdampingan langsung dengan alam,” terang Sutarmidji.
Sebelum mengakhiri sambutannya, pria kelahiran Pontianak ini mengingatkan kepada para pengurus panti untuk mendaftarkan anak asuhnya dalam keikutsertaan BPJS. Hal ini agar apabila dikemudian hari ada anak-anak yang sakit, bisa cepat ditangani tanpa harus mengeluarkan biaya.
“Upayakan pengurus panti bisa daftarkan semua anak untuk daftarkan ke BPJS, data berjenjang dari desa sampai provinsi. Biasanya pusat ada kuota. Saya berharap ini jadi perhatian pengurus panti,” pungkasnya.
Acara tersebut juga dirangkai dengan penyerahan santunan oleh Gubernur Sutarmidji kepada anak-anak yatim. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…