RSUD Soedarso Siap Berikan Pelayanan yang Menyentuh Hati Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak – Direktur RSUD Soedarso Hary Agung Tjahyadi menyatakan, bahwa pihaknya siap memberikan pelayanan yang menyentuh hati masyarakat sebagaimana yang menjadi arahan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji.

“Saya kira arahan Pak Gubernur sudah jelas, yakni merubah citra rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang dipercaya oleh masyarakat dengan cara sentuhan, pelayanan yang menyentuh dengan hati,” kata Hary.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

Harapan Gubernur Kalbar pun lanjut Hary, akan langsung diterjemahkan bersama seluruh jajaran RSUD Soedarso, bahwa keberhasilan bukan hanya tergantung pada kecanggihan alat tetapi juga bagaimana masyarakat itu diberikan kepercayaan untuk dilayani di rumah sakit.

“Karena tersentuh hatinya, bagaimana kepedulian para tenaga kesehatan di sini dalam melayani dengan sapaan, senyuman, dan keramahan dengan rasa kekeluargaan,” kata Hary.

Dirinya pun sangat setuju dengan konsep Gubernur Kalbar tentang memodernisasi peralatan medis, kemudian peningkatan kualitas SDM dalam hal dokter spesialis dengan menggunakan peralatan-peralatan yang modern dengan meningkatkan kualitas pelayanan dari segi media dan memperluas peluang kesembuhan pasien.

Baca Juga :  Karhutla Menjadi-jadi di Kubu Raya, Sutarmidji Sindir Pemkab Harus Tegas: Ini Bukan Kepong Bakol, Tapi Kepong Asap

“Kemudian yang kedua, rumah sakit ini harus ditata sedemikian rupa sehingga pasien merasa nyaman. Akan ada area-area untuk beristirahat, outdoor seperti taman dan sebagainya, sehingga pelayanan ini tidak hanya di dalam gedung. Kemudian, juga pasien bisa menikmati lingkungan sekitarnya yang nyaman dan indah, sehingga akan lebih mempercepat pemulihan dan kesembuhan pasien,” paparnya.

Pembenahan-pembenahan lingkungan, jelas Hary, secara bertahap saat ini sedang dilakukan. Begitu juga dengan apa-apa yang menjadi target dari pihak kementerian.

“Pada beberapa target pelayanan yang menjadi target Kementerian Kesehatan juga bahwa ada 34 rumah sakit, jadi masing-masing provinsi satu, itu dalam program KJSO (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefro), tiga layanan ini adalah menangani penyakit-penyakit dengan jumlah kasus yang banyak dan risiko kematian ke catatan yang tinggi,” katanya.

Saat ini tambah Hary, pemerintah pusat menuntut adanya 1 rumah sakit di tiap provinsi yang memang harus menjadi rumah sakit rujukan utama bagi kabupaten dan kotanya.

Baca Juga :  Pengurus ICDN Kalbar Dilantik, Adrianus Asia Sidot: Kami Konsen Masalah Pendidikan Dayak

“Tidak lagi menyulitkan akses pelayanan oleh masyarakat harus tersentra ke pusat atau ke kota-kota besar di Indonesia. Jadi tuntasnya di masing-masing provinsi,” jelasnya.

Ini yang sedang dikembangkan, termasuk juga kita mempersiapkan, baik itu layanan jantung terpadu, layanan cancer terpadu, dengan radio terapinya. Kemudian kaitannya juga dengan centre stroke dan juga pelayanan uronefro,” sambung Hary.

Di samping itu, keberadaan rumah sakit juga harus mampu menurunkan tingkat potensi kematian ibu dan bayi saat melahirkan.

“Ini juga menjadi perhatian kita untuk memberikan pelayanan utama dan rujukan utama dari seluruh wilayah di Kalimantan Barat,” tuntasnya. (Jau)

Comment