RSUD Agoesdjam Ketapang Tolak Pasien Rujukan Warga Sukadana

KalbarOnline, Ketapang – Dewi Lestari (35 tahun) terduga penderita penyakit saraf ditolak perawat jaga instalasi rawat darurat atau UGD Rumah Sakit Umum Daerah dr. Agoesdjam Ketapang saat memeriksakan penyakitnya pada Selasa (25/04/2023).

Alasan perawat rumah sakit karena Dewi Lestari dianggap sehat, tidak memiliki penyakit serius dan jika mau ke poli saraf harus menunggu sampai Selasa pekan depan.

Paman pasien bernama Ilham menceritakan, keponakannya itu mendapat rujukan dari RSUD Sultan Djamaludin Sukadana KKU ke RSUD Agoesdjam Ketapang. Rujukan itu ke bagian poli penyakit saraf.

“Sepengetahuan kami, tiap pasien itu saat berobat atau rujukan bise bawa ke UGD untuk diperiksa dulu. Sampai di UGD, kami nunggu hingga sejam lebih, keponakan saya belum juga ditangani oleh dokter, seperti diberi obat atau infus atau apelah. Malahan kami disuruh balek oleh perawat di UGD,” beber Ilham, saat dihubungi Selasa (25/04/2023) malam.

Mendapat jawaban dari perawat dan dokter jaga itu, Ilham melanjutkan, tetap meminta agar Dewi Lestari dirawat inap saja. Sambil melihat perubahan kesehatan jika dilakukan rawat inap.

“Sudah kami minta rawat inap, tapi tetap dijawab pasien sehat, tidak ada penyakit,” kata Ilham.

Baca Juga :  Syair Gulung dan Kanjan Serayong Kabupaten Ketapang Lolos Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 

Padahal katanya, kondisi Dewi Lestari sudah tidak baik-baik. Untuk berjalan saja sudah dipapah oleh suami pasien dan pakai tandu.

“Berjalan saja sendiri udah ndak bise, udah menjerit-jerit kesakitan, masih dibilangkan perawat dan dokter itu sehat, gimane pandangan mereka itu,” ketus Ilham.

Menurut Direktur Utama RSUD Agoesdjam Ketapang, Feria Kowira menjelaskan, pasien atas nama Dewi Safitri saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) telah ditangani tim medis.

Meskipun jelas Feria, secara prosedur ada kekeliruan dalam penulisan tujuan rujukan oleh RSUD Djamaludin Sukadana.

Dan dalam pemeriksaan awal kata dia, tidak ditemukan penyakit yang bisa ditangani tim medis di IGD tetapi harus ke poli saraf sesuai rujukan.

“Rujukan pasien sebenarnya tujuannya ke poli saraf. Sudah di kroscek oleh kepala IGD-nya,” jawab Feria saat dikonfirmasi, Selasa (25/04/2023).

Feria menjelaskan, pasien bisa dirawat jalan atau bisa langsung ke poli saraf. Namun, karena pada hari Selasa 25 April 2023, saat pasien datang jam pelayanan di poli masih libur, maka saat itu disarankan agar datang lagi langsung ke poli saraf.

“Dan, hari ini, Rabu (26/04/23) kita sudah periksa menyeluruh pasien atas nama Dewi Safitri tersebut. Kita sudah pujuk dia dan keluarganya agar mau rawat inap di poli yang kami sediakan. Namun ditolaknya dan surat penolakan itu ada ditandatangani keluarga pasien,” beber Feria menjelaskan.

Baca Juga :  Wakili Bupati Ketapang, Absalon Hadiri Open Ceremony dan Penandatanganan Kerja Sama Terkait Operasi Bibir Sumbing

Meski begitu, Feria mengatakan akan memberikan perawatan yang baik jika suatu waktu pasien itu masih mau berobat ataupun dirawat di RSUD.

“Kita memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga nya, silahkan datang kembali besok atau lusa ke RS Pasti kami layani dengan baik memberikan obat obatan dan lain sebagainya,” katanya.

Pelayanan ini kata Feria, diberikan pada seluruh masyarakat yang berobat di RSUD. “Jadi bukan orang per orang siapapun akan dilayani dengan baik, karena memang tugas kita,” pangkas Feria.

Peristiwa ini lantas meluas karena di posting di media sosial oleh salah satu akun Facebook dan jadi percakapan di grup WhatsApp. Meskipun sudah dijawab oleh pihak rumah sakit dan pasien sudah dapat pelayanan maksimal. (Adi LC)

Comment