KalbarOnline, Pontianak – Sebuah bangunan dua lantai yang berada di Jalan Veteran, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak ambruk, pada Selasa (09/05/2023) pukul 13.00 WIB.
Meski tak memakan korban jiwa, namun insiden tersebut menyebabkan seorang warga yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengalami luka-luka.
Kondisi bangunan yang ambruk itu juga tampak menimpa bangunan kantor milik pembalap nasional asal Kalbar, Syarif Machmud Alkadrie yang persis berada di sebelahnya. Selain itu, bangunan yang ambruk tersebut juga tampak menimpa gerobak pedagang yang berjualan di sekitar TKP.
Hendri, seorang saksi mata mengatakan bahwa kejadian ambruknya bangunan tersebut begitu cepat. Di mana Hendri saat itu sedang duduk di lapak pedagang air kelapa yang berada di depan bangunan yang ambruk itu.
Namun, lanjut Hendri, ibu penjual kelapa mengaku sempat mendengar suara barang jatuh dari dalam bangunan. Di mana pada waktu kejadian, kata Hendri, hanya ada dirinya bersama pedagang kelapa dan anak buahnya pedagang kelapa di lokasi kejadian.
“Saya pun tak terlalu curiga, tidak ada firasat macam-macam. Saat kejadian saya sedang minum kelapa Tiba-tiba 5 menit setelah terdengar suara barang jatuh, langsung buaarrr (bangunan ambruk). Saya reflek langsung menolak ibu-ibu pedagang,” kata Hendri.
Lain halnya dengan Hendri, Sulastri (pedagang kelapa) mengaku bahwa dirinya dua kali mendengar suara barang jatuh dari dalam bangunan.
“Saya kira batu atau kayu. Tak lama kemudian langsung ambruk, seng bangunan pada turun,” katanya.
Beruntung kata dia, saat kejadian lapak dagangannya tengah sepi pengunjung.
“Tadi hanya ada satu pengunjung (Hendri) dan tidak kenapa-kenapa, cuma bibi (Khorieh) tukang potong (kelapa) luka di bagian kakinya,” ucap Sulastri.
Sulastri yang diketahui sudah belasan tahun berjualan kelapa di depan bangunan tersebut mengaku tak mengetahui jelas siapa pemilik bangunan tersebut.
“Saya tidak tahu pemilik bangunannya siapa,” kata Sulastri.
Lain halnya dengan Hendri dan Sulastri, Syarif Machmud Alkadrie menjadi korban yang paling dirugikan. Selain bangunan kantor miliknya yang tertimpa material bangunan ambruk, koleksi motor balapnya juga ikut menjadi korban.
“Kerugian yang saya alami cukup besar, 6 motor balap saya jadi korban selain bangunan. 6 motor itu saya minta diganti baru dengan motor yang sama. Bangunan saya yang tertimpa bangunan tolong diperbaiki,” tegas Syarif Machmud.
Machmud mengaku telah beberapa kali mengingatkan pemilik bangunan agar segera dirobohkan. Mengingat kondisi bangunan yang sudah tidak layak dan tampak usang dimakan zaman. Bukannya mendapat jawaban, Machmud justru mendapatkan penawaran dari pemilik bangunan.
“Saya minta pemilik bangunan bertanggung jawab, karena saya sudah ingatkan dia berkali-kali agar bangunannya dirobohkan. Tapi pemilik justru menawarkan bangunannya ke saya sebesar Rp 12,5 miliar, saya tawar Rp 7,5 miliar tidak mau. Sekarang dia harus tanggung jawab semua kerugian,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…