638 CJH Asal Pontianak Ikuti Manasik Haji, Wali Kota Ingatkan Jaga Kesehatan

KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 638 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Pontianak mengikuti manasik haji di Asrama Haji, Kota Pontianak, Selasa (16/04/2023). Dari jumlah tersebut, CJH termuda berusia 20 tahun dan tertua berusia 97 tahun.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengingatkan kepada seluruh CJH Kota Pontianak untuk mempersiapkan fisik dan kondisi tubuh. Apalagi cuaca di sana diperkirakan memasuki musim panas.

“Cuaca di sana diperkirakan memasuki musim panas sehingga harus persiapan ekstra dalam menjaga tubuh tetap fit dan jaga kesehatan,” ujarnya usai membuka kegiatan manasik haji.

Ia menyebut, para petugas yang mendapat amanah mengawal dan menjaga serta melayani CJH supaya bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Apalagi jumlah CJH yang dilayani tidak sedikit.

“Kita doakan mudah-mudahan Calon Jamaah Haji sehat selalu dan ibadah hajinya lancar serta menjadi haji yang mabrur serta selamat pulang kembali ke Pontianak,” sebut Edi.

Edi menerangkan, para CJH yang berangkat haji tahun ini adalah mereka yang telah mendaftar rerata tahun 2012. Karena tahun 2020 dan 2021 tidak ada keberangkatan haji akibat pandemi dan 2022 dibatasi separuh, sehingga tahun ini baru berangkat.

“Kalau dari jumlah keseluruhan calon jemaah haji yang telah mendaftar hingga saat ini tercatat sebanyak 13.208,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalbar, Muhajirin Yanis menuturkan, kegiatan manasik haji bagi CJH Kota Pontianak digelar selama dua hari yakni tanggal 16 -17 Mei 2023 di Asrama Haji.

“Jamaah direncanakan kloter pertama berangkat ke embarkasi Batam tanggal 14 Juni 2023 dan dijadwalkan tanggal 15 Juni 2023 bertolak dari tanah air ke Jeddah Arab Saudi,” katanya.

Mengingat waktu yang sudah mendekati jadwal keberangkatan ke tanah suci, Muhajirin mengimbau kepada seluruh CJH untuk menjaga kesehatan sehingga ketika berada di sana bisa melaksanakan ibadah dengan lancar.

“Apalagi yang paling dominan ibadah haji ini banyak menguras fisik sehingga butuh kondisi tubuh yang sehat dan fit,” imbuh Muhajirin.

Kemudian, para CJH juga diminta memantapkan persiapan lewat manasik haji agar ketika di tanah suci tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan ibadah-ibadah wajib. Meskipun pihaknya menugaskan pembimbing ibadah, baik yang ada dalam kloter maupun yang berada di Arab Saudi.

“Sehingga diharapkan jamaah bisa melaksanakan ibadahnya dengan baik, memenuhi syarat dan rukun-rukun wajib haji dan setelah itu tentu kita berharap seluruh jamaah kembali dengan selamat di tanah air,” tuturnya.

CJH termuda asal Kota Pontianak, Riliardo Rizal (20 tahun) menceritakan, harusnya pada tahun 2019, kedua orang tuanya yang berangkat haji. Hanya sebelum keberangkatan, ayahnya meninggal dunia.

Awalnya, ia yang akan menggantikan ayahnya untuk berangkat haji, tetapi karena usianya masih terlalu muda pada saat itu, yakni 16 tahun, sehingga hanya ibunya yang berangkat haji. Sedangkan dirinya ditunda keberangkatannya hingga usia mencukupi.

“Tahun ini usia saya genap 20 tahun dan Alhamdulillah saya bisa memenuhi niat almarhum ayah saya untuk menunaikan ibadah haji,” ucapnya.

Ditanya persiapan mental dan fisik, Riliardo menyatakan, sudah mempersiapkan diri dengan latihan fisik berjalan kaki dan menjaga kesehatan tubuh.

“Apalagi saya mendapat amanah menjadi ketua regu di rombongan 1. Saya rasa ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah sehingga saya harus mampu memimpin anggota-anggota regu saya,” pungkasnya. (Indri)