Pemprov Kalbar Bangun dan Rehab 500-an Rumah Warga Kurang Mampu

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji mengungkapkan, pihaknya terus berupaya membantu kawasan-kawasan permukiman yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat, seperti kawasan nelayan dan petani. Diantaranya dengan memberikan bantuan pembangunan dan rehabilitasi rumah, serta akses jalan program padat karya lewat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim).

Dari data di Dinas Perkim Kalbar, dalam tiga tahun mulai 2021 hingga 2023, total terdapat 192 rumah yang mendapat bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Bantuan tersebut tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

Selain 192 rumah rehab itu, juga ada pembangunan rumah khusus beserta Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) dan rehabilitasi rumah bagi masyarakat korban bencana.

Khusus program bantuan rumah beserta PSU, dilaksanakan di Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas. Ada 20 unit rumah yang dibangun pada tahun 2022, untuk relokasi masyarakat yang terdampak bencana alam abrasi pantai di kawasan tersebut.

Lalu yang terakhir juga ada program bantuan rehabilitasi akibat bencana alam. Untuk program yang satu ini, sepanjang 2021 sampai 2023, totalnya sudah ada 270 rumah yang dibantu. Lokasinya tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar. Khusus untuk program bantuan rehabilitasi akibat bencana alam ini, pemberian bantuannya tergantung dari tingkat kerusakan rumah, ada yang rusak ringan dan sedang. Adapun bantuan yang diberikan terdiri dari upah bahan bangunan dan upah tukang.

Baca Juga :  Harisson Cek Hasil Program Bedah Rumah Pemprov Kalbar di Riam Berasap

Jika ditotalkan dari tiga program tersebut, hampir 500 rumah yang sudah disentuh langsung oleh Pemprov Kalbar selama tiga tahun terakhir ini. Dan semua itu murni program yang dijalankan menggunakan APBD Kalbar.

“Jadi kami (Pemprov) melihat kondisi yang parah-parah dulu, seperti bencana banjir (abrasi pantai) waktu itu di Jawai itu nelayannya sudah kami pindah satu komplek 20 rumah, lahannya dipersiapkan Pemda Sambas,” kata Sutarmidji.

“Masih banyak lagi beberapa lokasi itu saya lihat, seperti di Batu Ampar, Kubu Raya yang pesisir sungai dan laut rata-rata harus disentuh, mulai dari jalan lingkungannya, dan lainnya, tahun ini banyak kami sentuh,” sambungnya.

Termasuk disebutkan Sutarmidji, dampak bencana yang sempat terjadi di Punggur Besar dan menyebabkan pintu air rusak. Dirinya mengatakan, bahwa pemprov sudah membantu pembangunan pintu air yang jebol itu.

“Jadi di pusat-pusat produksi pertanian, nelayan dan lainnya kami sentuh,” katanya.

Tahun lalu disebutkan dia, Pemprov Kalbar bekerja sama dengan Polda Kalbar dan Kodam XII/Tanjungpura juga telah membantu pembangunan di perkampungan nelayan, dan wisata di Pulau Lemukutan. Salah satunya membangun jalan lingkungan.

Baca Juga :  Ini Jawaban DPRD Atas Pendapat Gubernur Kalbar Soal Raperda Pesantren

“Jadi banyak yang sudah kami sentuh, terutama perumahan nelayan dan lainnya. Seperti di Sungai Kupah kami lakukan padat karya di sana ke arah laut. Lalu di Pinyuh, mangrovenya kami sentuh juga, karena itu objek wisata. Jadi pusat-pusat pendapatan masyarakat itu yang harus diperhatikan,” terangnya.

Meski demikian, program-program terkait perumahan rakyat dan kawasan permukiman yang sudah dilaksanakan itu menurutnya masih sebagian kecil. Karena Pemprov masih fokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan, dan jalan, yang harus dituntaskan lebih dulu.

“Kalau perkantoran tahun ini selesai tuntas. Sekolah dari 100 target kita, yang baru dibangun itu 53 tahun ini sekolah baru, tapi kalau rehab banyak sekali. Meubelairnya sudah diselesaikan dari kebutuhan 200 ribu, 110 ribu sudah tuntas. Tidak mungkin kita bisa menuntaskan sekaligus, tapi Insya Allah bisa tertangani dan (terus) ada perubahan,” pungkasnya. (Jau)

Comment