Gubernur Kalbar Dorong Pemerintah Pusat Atur Tata Niaga Tanaman Kratom

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji mendorong agar pemerintah pusat segera mengatur tata niaga bagi tanaman kratom. Karena menurutnya, terdapat sekitar 300 ribuan petani yang mengandalkan perekonomiannya pada tanaman endemik tersebut.

“Kalau saya tidak bicara pelarangan (lagi), sekarang yang kita pikirkan 300 ribu kehidupan masyarakat Kalbar ini. Lebih bagus (diatur) tata kelola (niaganya),” katanya belum lama ini.

Sutarmidji menyampaikan, bahwa tanaman kratom asal Kalbar sebenarnya sudah memiliki pangsa pasar yang jelas. Namun karena belum adanya regulasi yang mengatur, maka kratom asal Kalbar pun jadi sulit dipasarkan.

“Sudah sering saya sampaikan kratom ini pasarnya ada, Amerika, beberapa negara bagian eropa juga ada (permintaan),” kata dia.

Sutarmidji pun merasa heran, mengapa kratom yang memiliki pasar legal di luar negeri harus dilarang. Sementara kratom tidak dilarang di semua negara, dan bahkan ada negara yang memanfaatkan kratom sebagai obat terapi bagi mereka yang ketergantungan pada zat adiktif.

Maksud Sutarmidji, pemerintah pusat hanya tinggal mengatur regulasi ekspor–ke negara-negara mana saja yang dibolehkan dan tidak, termasuk misalnya untuk di dalam negeri. Dengan begitu, setidaknya ribuan petani kratom di Kalbar ini mendapat kejelasan, ke mana produknya akan dipasarkan.

“Kalau lah memang (kratom) ini berbahaya, zat adiktifnya lebih tinggi, yang jadi pertanyaan saya, kenapa ada negara yang bisa menerima? Padahal semua jenis narkotika dalam bentuk apapun kan dilarang, semua negara melarang. Bahkan Belanda yang awalnya melegalkan ganja, sekarang sudah mau melarang. Kan gitu,” terangnya.

Sejauh ini, menurut data yang dimilikinya, terdapat sekitar 20 juta batang pohon kratom yang tumbuh subur di Kalbar. Tanaman itu tumbuh secara alami sebagai bagian dari keanekaragaman hayati di hutan hujan tropis provinsi ini, khususnya di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

“Kalau dilarang, lalu harus dimusnahkan? (Bisa) gundul itu Kapuas Hulu,” katanya.

Kesimpulannya, Sutarmidji meminta agar persoalan kratom ini tidak berlarut-larut. Selain fungsi ekologisnya, yang lebih penting lagi adalah mengenai hajat ekonomi masyarakatnya.

“Tidak bisa dibiarkan (berlarut) antara dilarang atau tidak, artinya mereka bisa dipermainkan (pasar), dibilang kualitas tidak baguslah, akhirnya dikembalikan barangnya,” katanya.

Sementara jika aturan mengenai tata niaga kratom ini sudah jelas dan dibolehkan, maka Pemprov Kalbar sendiri pun akan segera menyiapkan berbagai dukungan fasilitas yang diperlukan, agar kratom yang akan dipasarkan petani nantinya benar-benar terjamin kadar dan mutunya.

“Bahkan, ketika senator Amerika bersama asosiasi kratom dari Amerika datang ke sini, mereka siap (bangun lab), bahkan siap untuk memfasilitasi itu,” kata Sutarmidji. (Jau)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

8 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

9 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

10 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

10 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

10 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

10 hours ago