KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menilai bahwa pemilihan umum harus dimaknai sebagai pesta demokrasi bagi masyarakat dan sebagai ajang adu gagasan bagi para pesertanya. Karena dengan demikian masyarakat akan dapat semakin tercerahkan dengan program-program yang dikampanyekan, sehingga jauh dari potensi rusuh atau pertikaian secara fisik.
“Untuk pileg dan pilpres belajar dari pengalaman waktu (periode) lalu, dari pilkada Kalbar itu (potensi) paling rawan pilkadanya, tapi bisa landai, baik, karena kita (calon-calon) yang melakoni itu memahami bagaimana bertarung di ranah politik, kalau pelaku politiknya dewasa adu program dan lainnya aman,” ujarnya, Minggu (26/06/2023).
Sutarmidji mencontohkan, walaupun dirinya secara politik berseberangan dengan mantan Gubernur Kalbar, Cornelis, namun keduanya tetap berteman baik hingga kini. Karena perbedaan keduanya terletak bagaimana model mengurus pemerintahan saja, namun visi keduanya tetap sama, yakni untuk mensejahterakan masyarakat.
“Saya biarpun waktu itu (periode lalu) berbeda kubu dengan Pak Cornelis tetapi begitu ketemu kita ngobrol. Bukan satu ke mana satu ke mana, sebelum debat kita ngobrol dengan Bu Karol, Pak Milton, waktu debat beda (visi-misi) itu biasa saja, jadi kedewasaan dalam pelaku,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Sutarmidji berharap bahwa pemilu 2024 dapat menjadi cerminan kedewasaan. Ia pun meminta para aparatur, mulai dari provinsi hingga daerah dapat memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, terus menerus, bagaimana pemilu itu seharusnya membawa kedamaian bukan perpecahan.
“Camat saya minta betul-betul sebagai aparatur pemerintah membantu, kalau misal KPU membutuhkan hal yang berkaitan dengan teknis yang menunjang, bukan dalam artian ‘lain’. Kalau itu dilakukan, Insya Allah akan berjalan dengan baik dan kondusif,” ujarnya.
Sutarmidji pun optimis, kalau kedewasaan masyarakat Kalbar semakin hari semakin meningkat. Masyarakat tidak akan mudah lagi terprovokasi. Sebaliknya, mereka akan melihat program-program atau ide dan gagasan apa yang ditawarkan para calon, baik oleh calon legislatif maupun calon kepala daerahnya.
“Tidak ada yang perlu diinikan (dikhawatirkan, red), dengan sistem yang sudah berlaku sekarang saya rasa semuanya (bisa berlangsung aman) ini,” ujarnya.
Terkait dengan teknis penganggaran penyelenggaraan pilkada atau pileg, Sutarmidji menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar sudah mempersiapkannya. Ia pun berharap pemerintah kabupaten kota juga telah mempersiapkannya.
“Kalau penganggaran untuk pilkada dan sebagainya, provinsi sudah siap, daerah juga harus mempersiapkan, kita sudah siap, kita sudah bicara dengan KPU, sekarang sedang direview BPKP dan APIP, kemudian anggarannya akan segera kita siapkan,” tuturnya.
Karena anggaran yang digunakan bagi penyelenggaraan pemilu merupakan anggaran publik, Sutarmidji meminta betul agar pemda-pemda dapat mengkajinya secara matang dan jangan sampai terjadi adanya tumpang tindih anggaran.
“Saya minta bupati wali kota mempersiapkan itu, karena 2024 itu semua daerah pasti ini, jangan ada yang tumpang tindih anggaran, nanti sekali lagi kita bicara Forkopimda, bupati, wali kota dengan KPU-Bawaslu mempersiapkan semuanya, jangan sampai nanti tidak siap, karena beberapa daerah anggarannya defisit,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…