Demi Efisiensi dan Efektivitas, Rumah Sakit Jiwa Hanya Akan Ada Satu di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Sekda Provinsi Kalbar, Harisson menyampaikan bahwa Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Kalimantan Barat saat ini ada dua, yaitu di Sui Bangkong Kota Pontianak dan di Kota Singkawang. Demi efisiensi dan efektivitas, maka ke depan kata dia, RSJ ini hanya akan ada satu saja, yakni di Kota Singkawang.

“Kedepannya, untuk efisiensi dan efektivitas, hanya akan ada satu RSJ saja yaitu yang berada di Singkawang, jadi untuk rumah sakit jiwa yang berada di (Sui Bangkong) Pontianak dijadikan klinik utama,” kata Harisson.

Hal itu disampaikan Harisson usai mewakili Gubernur Kalbar sebagai pemilik RSJ Provinsi Kalbar pada kegiatan audiensi dengan surveyor dari pusat (KARS) secara daring, di ruang DAR Kantor Gubernur Kalbar, Senin (10/03/2023).

Kegiatan itu juga turut dihadiri Direktur RSJ Provinsi Kalbar, Wilson, dan Plh Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar, Ferry Safriadi.

Lebih lanjut Harisson menyampaikan, bahwa Pemprov Kalbar berkomitmen untuk mendongkrak pembangunan pada bidang kesehatan secara merata. Di mana merujuk pada peraturan perundangan-undangan yang berlaku, anggaran kesehatan 10%, sedangkan dari APBD 40%.

Sekda Kalbar menilai, bahwa pelayanan bidang kesehatan secara umum sudah cukup baik, terkhusus RSJ, karena jarangnya keluhan yang disampaikan oleh pasien/keluarga pasien.

“Secara umum layanan kesehatan rumah sakit Jiwa sudah baik dan tidak banyak keluhan dari keluarga pasien, diperkirakan dengan 3 bulan hanya sekali mendapat keluhan jika dilihat dari pengaduan para pasien,” ujarnya.

Kendati demikian, Harisson mengingatkan pentingnya manajemen risiko di rumah sakit, dalam rangka dapat meminimalisir terjadinya risiko yang terjadi di rumah sakit itu.

“Dalam hal manajemen risiko, rumah sakit dipantau langsung oleh direktur atau pimpinan yang melakukan mitigasi dan risiko yang sudah diidentifikasi serta memberi saran masukan kepada direktur untuk melakukan mitigasi-mitigasi,” terangnya.

Selain itu ia mengungkapkan, penilaian kinerja rumah sakit ini tidak serta merta dinilai dari indikator mutu pelayanan, namun juga dapat dinilai dari kualitas serta profesionalisme dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.

“Dalam hal penilaian kinerja rumah sakit, tidak dinilai dari indikator mutu saja tetapi dari pelayanan kepada pasien,” jelasnya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

6 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

6 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

7 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

7 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

7 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

7 hours ago