KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memaparkan aplikasi Sippohon Kalbar kepada Tim Penilai Satya Lencana Wirakarya Bidang Pemerintahan Dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (01/09/2023).
Adapun yang menjadi tim penilai paparan dari Gubernur Kalbar yakni dari Kepala Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden Kemensetneg, Laksma TNI I Bayu Tri Kuncoro dan Pimpinan Tim Peninjau Lapangan Direktur Kawasan Perkotaan Batas Negara Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Amran.
Memulai paparannya, Gubernur mengatakan, aplikasi ini berguna untuk pendataan pohon yang dapat dihitung CO2-nya, biomassanya, sehingga dengan aplikasi ini, pemerintah dapat mengendalikan suhu di suatu wilayah. Aplikasi ini mudah diperoleh, dapat diunduh di Playstore, juga bisa digunakan untuk memesan penanaman dan pendataan pohon.
Namun memang tidak dipungkiri, ada beberapa kendala dalam penggunaan aplikasi yakni kelemahannya ada pada jaringan internet karena kita ketahui bersama di Kalimantan Barat ini masih terdapat 40 % blank spot.
“Kalau ini sudah lancar, orang seluruh dunia bisa menanam mangrove melalui aplikasi (Sippohon). Mereka beli bibit kemudian ditanam (sesuaikan) koordinatnya dan mereka bisa cek kapanpun tentang mangrove itu, ini sudah dikembangkan hanya saja kelemahan ada pada sinyal internet yang kadang bisa kadang tidak,” jelasnya.
Dirinya melanjutkan, alasan pihaknya menekankan aplikasi pelestarian alam ini, karena melihati Kalimantan Barat yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan unik. Ia mengambil contoh seperti Danau Sentarum dan Betung Kerihun yang saat ini sudah menjadi paru-paru dunia.
“Danau Sentarum dan Betung Kerihun itu sudah betul-betul ditetapkan sebagai paru-paru dunia jadi tidak bisa diapa-apakan kita hanya menjaga agar tetap lestari dan tidak rusak,” katanya.
Kemudian terkait mangrove, Gubernur Sutarmidji juga menerangkan bahwa tanaman ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, tempat habitat seperti ikan mamalia, burung dan mangrove juga dapat mengidentifikasi bencana alam.
“Seperti bencana angin kencang dan ombak, dengan adanya mangrove abrasi bisa diminimalisir. Kemudian mangrove juga dapat membantu perekonomian masyarakat sebagai tempat wisata, bahkan bisa dijadikan sebagai bahan untuk obat-obatan,” timpalnya.
Selanjutnya dalam paparannya, gubernur mengungkapkan bagaimana cara mempertahankan dan melestarikan mangrove di Kalbar.
Pemaparan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson serta beberapa kepala perangkat daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…