KalbarOnline, Jakarta – Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2018 – 2023, Sutarmidji dan Ria Norsan menghadiri pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, di Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3 Gedung C, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Selasa (05/09/2023).
Pengangkatan Harisson sebagai Pj Gubernur inipun secara otomatis mengakhiri secara resmi masa jabatan keduanya sebagai kepala daerah.
Ditemui awak media usai pelantikan, Sutarmidji mengucapkan selamat kepada Harisson yang telah dilantik sebagai Pj Gubernur untuk mengisi masa transisi hingga kepala daerah definitif hasil pemilihan umum (pemilu) 2024 ditetapkan.
“Selamat kepada Pak Harisson, selamat bertugas, dan kami, saya Pak Wagub (kepala daerah) pada masanya kata Pak Tito, (kami) siap untuk membantu sepanjang beliau (Pj) memerlukan. Semuanya kita bicara untuk kepentingan Kalbar,” katanya.
Saat disinggung, apa yang akan dilakukan Sutarmidji setelah tak lagi menjabat sebagai Gubernur Kalbar, sambil bercanda Sutarmidji menyatakan ia akan menjadi konsultan politik bagi para calon legislatif di daerahnya.
“Saya jadi pemerhati masalah politik saja, sambil jadi konsultan politik untuk pileg (pemilihan legislatif), nah siapa (caleg) yang mau silahkan,” ucapnya sambil tertawa.
Ditanya hal yang sama, Wagub Kalbar, Ria Norsan menyatakan, setelah tak lagi menjabat, dirinya akan lebih banyak fokus menjalani kegiatan-kegiatan sosial keagamaan. Karena menurutnya, cukup banyak organisasi yang masih ia pimpin hingga saat ini, Seperti Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalbar, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kalbar dan lainnya.
“Itu mungkin nanti saya tekuni, saya dalami (fokus) lagi, kegiatan ke masyarakat sangat baik sekali dan mungkin kegiatan sosial lainnya, seperti sajadah fajar saya sudah lama tidak mengikutinya,” katanya.
Selain itu, dirinya juga meyakini roda pemerintahan Pemprov Kalbar akan tetap berjalan baik selama dijabat oleh Pj Gubernur Harisson. Apalagi sebelumnya Harisson sempat menjabat sebagai sekretaris daerah (sekda), sehingga sudah memahami seluk beluk wilayah Kalbar.
“Yang repot itu kan yang tadinya belum paham daerahnya, misalnya dia dari kementerian (atau) dari kepolisian, karena itu dia belum tahu daerah, sehingga dia harus banyak-banyak berkoordinasi dengan mantan pejabat yang telah selesai seperti gubernur dan wakil gubernur,” ucapnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…