KalbarOnline, Putussibau – Kejaksaan Negeri Kabupaten (Kejari) Kapuas Hulu menetapkan dua tersangka tindak pidana korupsi pengadaan ikan arwana.
Kepala Seksi Intel Kejari Kabupaten Kapuas Hulu, Bayu ditemui wartawan di kantornya menyampaikan bahwa kedua tersangka itu langsung mendapat penahanan.
“Ini adalah kasus perikanan tahun 2020,” ungkapnya,” Senin (18/09/2023).
Kedua tersangka tersebut berinisial S sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan IR sebagai tim teknis di Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu.
“Kedua tersangka ini dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Kelas IIB Putussibau selama 20 hari, terhitung dari tanggal 18 September 2023 sampai dengan tanggal 7 Oktober 2023,” kata Bayu.
Menurut Bayu, terdapat tiga alasan mengapa keduanya dilakukan penahanan. Yang pertama pihaknya mempunyai bukti yang cukup, kedua, kekhawatiran para tersangka melarikan diri, dan ketika adanya kekhawatiran tersangka menghilangkan barang bukti.
“Kedua tersangka nanti akan menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Pontianak,” kata Bayu sembari menambahkan bahwa BPKP belum mengeluarkan hasil audit kerugian negera.
Sementara itu, pengacara tersangka IR, Via mengatakan, pihaknya masih akan melihat fakta-fakta di persidangan nanti.
“Dan saya belum memberikan keterangan yang rinci, kita tunggu saja di persidangan di pengadilan tipikor,” ucap Via. (Ishaq)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…