KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan melantik Ikatan Keluarga Besar Pengurus Flobamora Kabupaten Ketapang periode 2023 – 2026, di lapangan Sepak Bola Kecamatan Tumbang Titi, Jumat (22/09/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Ketapang bercerita, bahwa pada saat tahun 1977, beberapa guru asal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) datang ke Tumbang Titi. Guru ini datang atas program instruksi presiden pada tahun tersebut.
“Mereka tidak punya keluarga, tentunya banyak hal aneh yang tidak mereka temukan di NTT tetapi mereka temukan di Kalimantan, misalnya saja rebung, di NTT tidak ada rebung, maka di sini mereka beradaptasi dengan penduduk setempat, bahasa juga berbeda,” ucap bupati.
“Namun dalam adaptasi tersebut semua dapat berkomunikasi dengan lancar, begitu pula cara mereka mengajar murid di sekolah, mereka punya tanggung jawab yang tinggi, itu menunjukkan bahwa daerah yang mereka tempati seperti rumah sendiri,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Martin mengucapkan terima kasih kepada guru yang datang pada tahun 1977, 1988 dan 1989 yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Ketapang. Dengan keberadaan guru-guru ini, menurutnya telah memberikan andil besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya yang ada di daerah pedalaman Kabupaten Ketapang.
“Luar biasa mereka mempunyai latar belakang yang berbeda, ternyata program transmigrasi yang dulu dilakukan pemerintah tidak hanya mendatangkan orang-orang dari suku jawa saja, tetapi juga dari NTT,” kata dia.
“Saya merasakan mereka adalah keluarga, apalagi saya sebagai bupati saya anggap mereka sebagai pribumi di Kabupaten Ketapang ini, kita sama-sama mempunyai tugas tidak hanya mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga untuk memajukan daerah ini supaya makmur dan sejahtera,” sambung Martin.
Dirinya juga menambahkan, dalam pengangkatan pegawai kontrak dan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang, banyak pula nama-nama yang berasal dari NTT.
“Negara tidak menutup diri untuk saudara-saudara kita dari NTT untuk menjadi ASN, menjadi pengusaha, bahkan ada juga yang menjadi pastor di sini”, ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Martin berharap, dengan berbagai etnis yang ada di Kabupaten Ketapang ini, event napak tilas pada Oktober mendatang menjadikan Kecamatan Tumbang Titi sebagai Kota Juang akan dapat terlaksana.
“Karena kegiatan ini tidak hanya milik etnis Melayu dan Dayak saja, tetapi semua etnis dan unsur lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Ketapang,” tuturnya.
Turut hadir pada kesempatan ini anggota DPRD dapil 4, para Staf Ahli Bupati Ketapang, para asisten bupati, kepala OPD, ketua umum napak tilas beserta sekretaris, Camat Tumbang Titi, Forkopimcam, para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, keluarga besar Flobamora dan masyarakat sekitar. (Adi LC)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…