KalbarOnline, Pontianak – Kabut asap kembali melanda hampir semua wilayah kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Barat. Asap ini bersumber dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), baik karena faktor cuaca maupun kesengajaan dari pelaku yang membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, per tanggal 4 Oktober 2023 pukul 16.00 WIB, terdapat 540 titik panas (hotspot) di Kalbar.
Adapun wilayah terbanyak titik panas yaitu 358 titik di Kabupaten Ketapang, 66 titik di Kabupaten Mempawah, 24 titik di Kabupaten Kubu Raya, 20 titik di Kabupaten Sintang, 14 titik di Kabupaten Sambas.
Kemudian, 11 titik di Kabupaten Sanggau, 10 titik di Kabupaten Sekadau, 10 titik di Kabupaten Kayong Utara, 9 titik di Kabupaten Landak, 6 titik di Kabupaten Kapuas Hulu, 5 titik di Kabupaten Bengkayang, 5 titik di Kabupaten Melawi, dan 2 titik di Kota Singkawang. Sementara Kota Pontianak terdata tidak ada sebaran titik panas.
“Yang paling banyak kebakaran itu di Kabupaten Ketapang, berdasarkan data di atas 50an titik panas,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalimantan Barat, Adi Yani, Kamis (05/10/2023).
Adi Yani menerangkan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya bekerjasama dengan seluruh stakeholder. Termasuk dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar, terlebih di lahan gambut.
“Tentu ini menjadi perhatian kita bersama, baik itu dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, namun ini terus terjadi kebakaran yang dilakukan oleh masyarakat yang mungkin membuka lahan untuk berladang,” kata Yani.
“Oleh karena itu kami lakukan sosialisasi dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan di lahan gambut dan harus dijaga. Aturan ini harus ditaati oleh pelaku yang membuka lahan untuk berladang,” terangnya menambahkan.
Dampak dari kabut asap ini tentunya juga membuat kualitas udara menjadi hampir tidak sehat. Adi Yani menuturkan, ada beberapa wilayah yang kualitas udaranya tidak sehat, salah satunya di Ketapang.
“Kualitas udara hampir tidak sehat, dan ada beberapa lokasi yang tidak sehat karena lokasi kebakaran di kabupaten itu sendiri, seperti Ketapang itu udaranya tidak sehat,” katanya.
“Namun masih bisa diantisipasi karena walaupun tidak turun hujan tapi angin masih bertiup, dan mudah-mudahan kualitas udara bisa membaik,” tutup Yani. (Indri)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…