KalbarOnline.com – Kasus kematian I Wayan Mirna Salihin kembali viral setelah film dokumenter Netflix bertajuk Ice Cold : Murder, Coffee and Jessica Wongso ditayangkan.
Kasus kopi sianida yang merenggut nyawa Mirna Salihin kembali menjadi tanda tanya besar bagi publik, sejak penayangan perdana film tersebut pada Kamis (28/9).
Sebagai informasi, film Ice Cold : Murder, Coffee and Jessica Wongso tidak hanya mengulik rangkaian kronologi kejadian tersebut, tetapi juga memberikan kesempatan bagi penonton untuk berpikir dari sudut pandang yang lain.
Hingga saat ini, publik masih ramai memperbincangkan beberapa kejadian yang dianggap janggal dalam kasus yang terjadi pada 6 Januari 2016 itu.
Selain itu, muncul beragam opini mulai dari masyarakat awam hingga pengacara Hotman Paris, mahasiswa dan juga praktisi hukum.
Warganet cenderung menyorot perkataan dan tindak tanduk Edi Darmawan Salihin selaku ayahanda mendiang Mirna dalam film dokumenter tersebut.
Edi juga dinilai sebagai sosok yang arogan dan mencurigakan.
Warganet merasa bahwa Jessica bukan tersangka yang membunuh Mirna.
Edi berkesempatan untuk menanggapi terkait viralnya film dokumenter Netflix yang mengangkat kisah kasus kematian anaknya tersebut pada Jumat (7/10).
Opini-opini mengenai Edi dalam acara wawancara eksklusif di channel Youtube Karni Ilyas Club ditayangkan secara live pukul 21.00 WIB.
Pada kesempatan tersebut, Edi mengungkapkan bahwa dirinya ingin menyampaikan permohonan maafnya dan meminta izin untuk memberikan penjelasan dengan harapan agar netizen serta warga Indonesia tidak terkecoh dengan Netflix.
“Jadi gini, Netflix itu, saya ketipu sama dia,” ungkapnya.
Edi menilai bahwa Netflix dimiliki oleh seorang warga negara Singapura bernama Jessica Wong.
Namun, yang bertindak sebagai director dan sutradara dalam proses pengambilan gambar sekaligus wawancara dirinya beserta keluarganya dalam film dokumenter tersebut bernama Rob Smith.
Dia juga mengaku tidak mendapatkan apa pun dari pembuatan film dokumenter tersebut.
“Saya nggak dapat apa-apa dari dia. Cuma dia minta tolong untuk menjawab, ya saya jawab. Tapi kenyataannya apa yang dia tayangkan itu nggak sesuai dengan kenyataan yang ada,” terang Edi Darmawan.
“Netflix itu dia cari duit. Kalau perlu di adu domba kita kayak jaman Belanda dulu, warga dengan warga, tapi yang dapet duit dia,” tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: Jawa Pos
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…