KalbarOnline, Pontianak – Menjelang Pemilu 2024, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalimantan Barat mengajak semua jurnalis di Kalbar untuk menangkal berita hoaks dan post truth yang beredar.
Mengutip dari berbagai sumber, post truth adalah kondisi di mana seringnya fakta aktual digantikan oleh daya tarik emosi dan prasangka pribadi dalam upaya mempengaruhi opini publik. Sederhananya, post truth adalah suatu era dimana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran.
“Belajar dari pemilu sebelumnya, cukup banyak fenomena post truth dan hoaks yang bertebaran, maka dari itu kami dari IJTI Kalbar mengajak kawan-kawan untuk menangkal berita hoaks yang beredar di Kalbar terutama menjelang pemilu,” ujar Ketua IJTI Kalbar, Yuniardi dalam kegiatan FGD “Fenomena Post Truth di Era Keterbukaan Informasi sebagai Tantangan Jurnalis Dalam Penyajian Berita Pemilu 2024”, Kamis (12/10/2023).
Di tahun politik seperti saat ini, fenomena post truth memiliki pengaruh yang serius. Post truth digunakan untuk kepentingan seseorang dengan mempengaruhi publik sehingga memenangkan dukungan politik.
“Maka kami mencoba membuat kegiatan ini sehingga hasil dari FGD ini dapat membuahkan hasil agar tidak ada lagi berita hoaks yang terjadi di Kalbar. Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat Kalbar mendapat informasi yang benar, tidak ada lagi namanya fenomena post truth menjelang pemilu 2024, pilkada dan pileg,” ucap pria yang karib disapa Uun ini.
Pejabat Sementara Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kalbar, Novrial Alberti Kombo menerangkan, pihaknya setiap hari melakukan patroli siber untuk menangkal terkait dengan pelaksanaan pemilu 2024, baik itu berupa post truth, hoaks dan sebagainya di media sosial. Patroli ini juga selalu dikomunikasikan dengan pIhak kominfo.
“Kami tetap melaksanakan patroli siber. Untuk di Kalbar sekarang memang belum ditemukan. Kami sudah persiapkan dengan membagi tugas satuan tugas di Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kalbar, kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait seperti bawaslu,” terangnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya yang turut mengapresiasi digelarnya kegiatan FGD ini sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap pemberitaan maupun informasi yang belum tentu kebenarannya.
“Dengan acara ini khususnya kepada masyarakat yang suka memposting informasi menjelang pemilu supaya bisa mengerem menyebarkan berita-berita hoaks,” katanya.
Kombes Pol Petit juga mengimbau, apabila masyarakat khususnya kaum milenial jika menerima informasi yang belum tentu kebenarannya, dapat dicek kebenarannya atau pertanyakan kembali kepada lembaga-lembaga yang memiliki kredibilitas dalam berita, seperti KPID atau konfirmasi kepada Polda Kalbar untuk mengecek kebenarannya.
“Diharapkan masyarakat bisa cerdas dalam menerima informasi-informasi yang ada di luar sana jangan sampai kita sebagai pelaku hoaks,” tegasnya. (Indri)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…