KalbarOnline, Kapuas Hulu – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan kewalahan jika seorang diri membangun Kabupaten Kapuas Hulu yang begitu luas.
“Kami berharap para mitra pembangunan ikut membangun dan bersinergi membangun Kapuas Hulu agar lebih baik,” sampai Bupati Fransiskus saat memberikan sambutan di Ruang Paripurna DPRD Kapuas Hulu, Jumat (13/10/2023).
Bupati Kapuas Hulu yang karib disapa Bang Sis itu melanjutkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sangat komitmen dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Sebab itu, Kapuas Hulu punya banyak predikat mulai dari HoB hingga Cagar Biosfer dari UNESCO.
“Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, kita perlu adanya MoU collaborative governance,” ucap Bupati Sis
Bupati menuturkan pula, Bappeda Kapuas Hulu telah mendata ada 17 mitra pembangunan yang bergerak untuk pembangunan berkelanjutan. Ini perlu MoU untuk sinergitas program.
“Saya apresiasi dengan Bappeda, dari 17 mitra kerja sudah sebagian besar (memberikan) manfaatnya untuk pembangunan, pemberdayaan di Kabupaten Kapuas Hulu dengan wilayah yang begitu luas dan terbatasnya anggaran APBD, sehingga kami bisa mewujudkan RPJMD,” ucapnya.
Bang Sis menambahkan, kalau 17 mitra pembangunan tersebut bisa disinkronkan dengan program serta visi misi Kapuas Hulu Hebat.
“Saya mengapresiasi kerjasama yang diinisiasi Bappeda Kapuas Hulu,” puji bupati lagi.
Melalui MoU tersebut, juga diharapkan dapat mengembangkan produk-produk lokal Kapuas Hulu, hingga masyarakat dapat menikmati kesejahteraan langsung dari sisi ekonomi.
“Mitra kerja mungkin punya jaringan di luar negeri, bantu promosikan keunggulan di Kapuas Hulu, agar bisa berdampak pada investasi daerah,” tuntas Bupati Kapuas Hulu.
Selanjutnya, penandatanganan MoU collaborative governance ini turut disaksikan Ketua DPRD Kapuas Hulu, Kuswandi, para kepala OPD Kapuas Hulu dan perwakilan para mitra pembangunan yang terdiri dari AMAN Kapuas Hulu, Serakop Iban Perbatasan (Sipat), GIZ, Perkumpulan Bentang Kalimantan Tangguh (BKT) serta Yayasan Kehati Indonesia (TFCA Kalimantan).
Selain itu, hadir pula Lanting Borneo, Yayasan Merangat, Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara, Yayasan Pelestari Ragamhayati dan Cipta Fondasi Indonesia (yayasan PRCF Indonesia), Yayasan Ekowisata Indonesia (Indecon), Yayasan Riak Bumi, Yayasan WWF Indonesia, Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Solidaridad, Madani, Putussibau Art Community (PAC) dan Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA). (Ishaq)
KalbarOnline, Ketapang - Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di daerah…
KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri Pagelaran Seni Budaya Melayu "Pawai Astagune Raksasa…
KalbarOnline, Ketapang - Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Donatus Franseda menghadiri senam massal dalam rangka…
KalbarOnline, Ketapang - Dewan Pertimbangan Partai Golkar Ketapang, Martin Rantan menegaskan, pasangan calon bupati dan…
KalbarOnline, Ketapang - Ribuan pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ketapang nomor…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional, Universitas Tanjungpura (Untan)…