KalbarOnline, Singkawang – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat meneken nota kesepahaman (MoU) bersama Komnas HAM tentang Pemajuan dan Penegakan Hukum dan Penegakan HAM di Kalbar.
Seremonial penandatangan MoU tersebut dilaksanakan di sela-sela acara jamuan makan malam dalam rangka Hari Jadi (Harjad) ke-22 Kota Singkawang yang dirangkai dengan Festival HAM Tahun 2023, di Grand Ballroom Swiss Bell In Singkawang, Senin (16/10/2023).
Dari sisi pemprov, penandatanganan itu dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, sementara dari Komnas HAM dilakukan oleh Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro.
Harisson menilai, MoU ini merupakan sarana untuk menjaga dan mempererat hubungan dalam rangka mewujudkan kesamaan pandang terhadap upaya dan langkah yang diperlukan dalam penanganan dan penyelesaian masalah HAM.
Sehingga diharapkan, akan lebih cepat dan tepat sasaran, sehingga nantinya akan berdampak positif terhadap pembangunan di semua bidang.
“Kami berharap MoU ini segera dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata dengan penuh kesungguhan,” tutur Harisson.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro mengatakan, bahwa pemerintah daerah (pemda) merupakan representasi negara di tingkat lokal yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, termasuk dalam hal perlindungan pemajuan dan pemenuhan HAM.
Adapun ruang lingkup kerjasama ini diantaranya mengenai pendidikan, penyuluhan HAM, pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dalam rangka menindaklanjuti pengaduan masyarakat apabila terjadi dugaan pelanggaran HAM di Provinsi Kalbar.
Selain itu, komitmen ini juga dalam rangka untuk melakukan koordinasi dan konsultasi dalam pembentukan produk hukum daerah yang bertujuan dalam pemajuan dan penegakan HAM.
“Kami (Komnas HAM) berharap, kerjasama ini menjadi awal yang baik bagi kedua belah pihak dalam mendorong penghormatan, pemenuhan, pemajuan dan penegakan HAM di Indonesia,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan di Kota Singkawang yang dikenal dengan kota tertoleran di Indonesia, baik dari keberagaman agama, etnis, budaya dan berbagai aspek kehidupan di masyarakatnya.
Ia mengatakan, keberagaman ini membuat Kota Singkawang memiliki kuliner yang khas, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan luar untuk berkunjung ke Kota Singkawang, Provinsi Kalbar.
“Keberagamaan ini lah yang menjadi daya tarik banyak orang untuk datang ke Kota Singkawang, yang ingin melihat langsung bagaimana kulturisasi yang berjalan. Karena keragaman suku dan etnis yang ada di Kota Singkawang sehingga dijuluki sebagai miniaturnya Indonesia,” ujarnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…