KalbarOnline, Pontianak – Bunda GenRe Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari terus menggencarkan edukasi terkait pencegahan stunting yang juga menyasar kepada para remaja di Kalbar.
Hal itu dikatakannya, agar remaja-remaja di Kalbar mempunyai pengetahuan tentang pencegahan stunting. Sehingga mereka bisa ikut terlibat langsung dalam sosialisasi terkait stunting di daerah mereka masing-masing.
Bunda Windy menyampaikan, bahwa memang sebaiknya dilakukan upaya pencegahan stunting dari hulu, yaitu dari usia remaja. Dengan terus memperhatikan gizi, serta mencegah para remaja agar tidak menikah muda.
“Saya sebagai Bunda GenRe Kalbar mengajak para remaja untuk tidak menikah muda. Hal itu penting dilakukan, agar mereka tidak melahirkan anak yang stunting,” ujarnya, Rabu (01/11/2023).
Hal lainnya yang perlu disiapkan terkait menyambut bonus demografi, Windy Prihastari menyebutkan, kalau pencegahan stunting menjadi sangat penting terutama untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) cerdas dan unggul. Terlebih pada 2045 mendatang, Indonesia diprediksi akan menjadi empat negara terbesar di dunia.
“Prediksi dunia, di 2045 mendatang Indonesia masuk empat besar negara maju di dunia. Diantaranya Cina, Amerika, India dan Indonesia,” ujarnya.
Dengan menjadi negara maju, maka akan banyak perusahaan dunia melakukan investasi ke Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat.
Jelang 2045 nanti, artinya menyisakan 22 tahun lagi menuju ke sana. Persiapan pun mesti dilakukan Indonesia salah satunya melahirkan SDM emas.
Dengan melahirkan generasi emas, ia optimis di 2045 mendatang para remaja di sini (Kalbar) mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar.
“SDM emas itu adalah anak-anak yang lahir saat ini. Artinya jika di 2045 nanti, mereka akan berumur 22 tahun hingga 30 tahun, dimana usia ini merupakan usia produktif,” ujarnya.
Bunda Windy berharap, anak-anak ini di tahun 2045 mendatang bisa menjadi generasi emas. Generasi yang mampu bersaing dengan pekerja dari luar Kalimantan. Mereka yang bisa mendapatkan posisi strategis dalam jabatan, baik di perusahaan luar yang berinvestasi ke Kalbar.
Maka dari itu pemerintah Indonesia sudah melakukan persiapan. Salah satunya menurunkan stunting. Kalbar sendiri lebih dalam kata dia, angka stuntingnya berada di 27,8 persen. Di mana tahun depan, pemerintah pusat menarget stunting bisa turun di 14 persen.
“Untuk menjadi anak cerdas, kesehatan mesti dijaga, konsumsi makanan bergizi, kemudian diperhatikan asupan makanan mulai dari dalam kandungan sampai anak lahir dua tahun,” ujarnya.
“Mulai dari sekarang sudah harus fokus mempersiapkan SDM yang unggul. Sehingga di 2045 nanti generasi emas Indonesia mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar,” tambahnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…