Categories: KesehatanPontianak

RSUD SSMA Pontianak Ingatkan Pentingnya Upaya Pencegahan DBD

KalbarOnline, Pontianak – Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Eva Nurfarihah mengatakan, cara terbaik agar terhindar dari penyakit demam berdarah (DBD) adalah dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi populasi nyamuk.

“Pencegahan itu lebih penting daripada mengobati. Kita aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat supaya mereka memahami cara menghindari virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus sebagai penyebab penyakit DBD,” katanya, Jumat (10/11/2023).

Dalam pencegahannya, sambung Eva, saat ini telah ada izin edar vaksin demam berdarah atau vaksin dengue tetravalen (TVD) di beberapa negara endemik demam berdarah yang menular melalui nyamuk yang biasa terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia.

“Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu, jika sudah ada gejala tersebut masyarakat tidak perlu panik, pasien dapat mengakses pusat layanan kesehatan di puskesmas atau dokter terdekat sebelum memutuskan untuk pergi ke rumah sakit,” jelasnya.

Namun untuk mengantisipasi meningkatnya lonjakan pasien DBD yang harus dirawat di rumah sakit, Eva mengungkapkan, RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie telah menambah jumlah kapasitas tempat tidur pasien agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

“Kita sudah menambah kapasitas tempat tidur di bagian anak menjadi 26 tempat tidur, termasuk untuk pasien yang perlu diobservasi ketat,” ungkapnya.

Selain menambah kapasitas tempat tidur, RSUD SSMA juga sudah memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan (nakes) yakni dokter umum, perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan perawat rawat inap, guna mengantisipasi lonjakan kasus DBD.

“Pelatihan juga sudah kita lakukan untuk tenaga kesehatan yang ada di RSUD SSMA supaya siap menghadapi lonjakan kasus DBD, dengan pemateri dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam,” kata terangnya.

Dokter Spesialis Anak RSUD SSMA, Rista Lestari mengatakan, bahwa pasien DBD ditangani sesuai dengan standar World Health Organization (WHO), terutama berkaitan tata laksana penanganan DBD. Tata laksana DBD terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, pasien tanpa tanda bahaya. Terhadap pasien ini, kata dia, hanya diberikan edukasi rawat jalan. Kedua. pasien tanda bahaya atau yang memang berasal dari populasi dengan risiko tinggi.

“Ketiga, kelompok pasien yang memerlukan tata laksana intensif dan serius, biasanya sudah demam berdarah dengan manifestasi berat,” pungkasnya. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

1 hour ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

2 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

3 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

3 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

3 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

3 hours ago