KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kalbar tahun 2025 – 2045, di Q Hall Hotel Qubu Resort Kubu Raya, Selasa (14/11/2023).
FGD yang diinisiasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalbar itu dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Mohammad Bari. Kegiatan ini dihadiri para staf ahli gubernur dan pimpinan OPD serta beberapa perwakilan kampus dan rektor serta narasumber.
Dalam sambutannya, Pj Sekda Kalbar mengutarakan, bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam 2017, untuk tahapan penyusunan RPJPD dimulai melalui penyusunan rancangan awal (ranwal).
Ranwal yang telah disusun ini, kata dia, harus dibahas bersama perangkat daerah untuk mendapat masukan dan saran sesuai tugas dan fungsi perangkat daerah. Agar semakin sempurna, juga diperlukan masukan dan saran dari para pakar maupun praktisi.
“Oleh karena itu, hari ini kita melakukan FGD agar masukan dan saran diperoleh dengan efisien,” katanya.
Dalam Ranwal RPJPD, tim penyusun telah merumuskan 6 isu strategis, yakni kualitas kehidupan masyarakat, transformasi ekonomi berkelanjutan, konektivitas dan pemerataan pembangunan, lingkungan hidup dan perubahan iklim, tata kelola pemerintahan serta SDM berdaya saing.
Bari menyebut, keenam isu itu berkaitan erat dengan tema dari FGD ini, nantinya akan dibagi menjadi 2 desk, yaitu desk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta desk demografi dan sarana prasarana.
“Melalui FGD ini, saya mengharapkan keenam isu strategis yang telah disusun tim akan menjadi lebih sempurna karena tidak menutup kemungkinan tim mungkin melewatkan hal-hal penting,” katanya.
“Kemudian sesuai desk ini saya harap FGD kita akan menghasilkan Identifikasi permasalahan atau tantangan dan peluang daerah yang akan dihadapi selama 20 tahun ke depan di bidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan dinamika demografi, serta kebutuhan sarana prasarana,” lanjut Bari.
Dalam kesempatan tersebut, Bari juga meminta agar materi-materi yang akan disampaikan oleh para pakar nantinya mampu dimanfaatkan oleh para peserta FGD untuk mengidentifikasi permasalahan atau tantangan dan peluang daerah, merumuskan isu strategis pembangunan dan menetapkan sasaran pokok dan arah kebijakan terkait pembangunan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, pembangunan sarana prasarana sesuai dinamika demografi per lima tahunan sampai 2045.
“Saya mengharapkan hasil FGD ini dipaparkan dan mohon para narasumber agar dapat membahasnya, sehingga terjadi diskusi 2 arah yang mampu menghasilkan masukan dan saran terbaik, di mana besok hasil FGD ini akan dipaparkan juga dalam Forum Konsultasi Publik dan menghasilkan rumusan sesuai dengan yang diharapkan,” katanya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…