KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalbar mengunjungi Pasar Dahlia Pontianak, pada Selasa (14/11/2023).
Kunjungan tersebut juga berkenaan dengan operasi pasar yang digelar Pemerintah Provinsi Kalbar bekerjasama dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Aneka Usaha Milik Pemerintah Provinsi Kalbar dalam rangka pengendalian Inflasi.
“Hari ini kita melakukan operasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan daerah, ini sebenarnya dalam rangka kita mengendalikan Inflasi, menjaga harga-harga (bahan pokok) kalau naik itu tidak terlalu tinggi. Jadi kalau naik biasanya kita langsung operasi pasar,” kata Harisson.
Dirinya menyebut bahwa harga kebutuhan pokok khususnya daging dan sayur dinyatakan masih stabil (tidak terjadi kenaikan harga), namun pada gula terjadi sedikit kenaikan.
“Tadi kita sudah mengecek harga, sayur-sayuran ini yang turun harganya, daging stabil, namun untuk gula mengalami sedikit kenaikan jadi Rp 17.000 per kilogram, tapi gula merk rose brand kita jual di sini Rp 16.000/kg. Ini langkah konkret kita dalam rangka menstabilkan harganya, kalau yang lain-lain harganya masih tetap stabil,” ucapnya.
Harisson mengatakan, kalau operasi pasar semacam ini akan terus berjalan guna mengendalikan atau menjaga inflasi di Kalbar. Dirinya menyampaikan, bahwa inflasi ini juga merupakan dampak dari ketidakstabilan kondisi dunia saat ini, antara lain karena sedang terjadi perang di beberapa belahan negara hingga cuaca yang ekstrim yakni dampak dari el nino.
“Sepanjang keadaan dunia ini belum baik-baik saja, seperti Ukraina masih perang sama Rusia, Israel masih mengintervensi perang sama Hamas, Palestina. Ini akan membawa dampak, karena ada beberapa negara yang berhenti produksi karena perang ini dan akan mempengaruhi kita Indonesia,” kata Harisson.
Oleh karenanya, Pemprov Kalbar akan terus berupaya menjaga harga bahan pokok agar tidak mengalami kenaikan terlalu tinggi dengan melaksanakan operasi pasar maupun gelar pangan murah.
“Karena kalau memang bahan pokok ini naik, kasihan masyarakat. Maka itu kita melakukan intervensi-intervensi untuk mengendalikan harganya dengan selalu mengadakan operasi pasar di seluruh Kalbar maupun gelar pangan murah,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu konsumen dari operasi pasar murah, Salwa (17 tahun) mengungkapkan sangat terbantu dengan adanya operasi pasar tersebut. Dirinya mengapresiasi langkah Pemprov Kalbar yang telah mengadakan operasi tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih karena dengan adanya operasi pasar ini, kami bisa membeli lebih murah dari di toko. Hal ini juga membantu dari segi ekonomi kami, cukup banyak tadi saya beli karena sudah dibatasi juga pembeliannya seperti beras bisa 2 karung (5 Kg), gula dan minyak hanya boleh satu,” tutupnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…