Kalbar Masuk 10 Provinsi dengan Inflasi Terendah se-Indonesia

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) terus berupaya maksimal menggencarkan upaya pengendalian inflasi dengan diantaranya memasifkan gelar pangan murah dan operasi pasar yang menyasar langsung ke pasar-pasar tradisional.

Berbagai upaya yang dilakukan secara masif oleh Pemprov Kalbar tersebut kini menunjukkan keberhasilan dengan turunnya angka inflasi Kalbar. Bahkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 November 2023, telah menempatkan Provinsi Kalbar berada di posisi 10 daerah dengan inflasi terendah se-Indonesia.

“Gelar pangan murah dan operasi pasar ini akan terus kita laksanakan dan memang efektif menurunkan harga, inflasi kita sekarang itu 2,31 persen,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson kemarin.

Di tengah situasi dunia yang tidak menentu akibat perang Ukraina dan Rusia lalu Hamas dan Israel. Ditambah fenomena el nino yang mengakibatkan kemarau panjang, menyebabkan beberapa negara menahan ekspor mereka. Hal itu berimbas pada impor beras yang selama ini didapatkan Indonesia dari sejumlah negara.

Inflasi yang mengancam berakibat pada naiknya harga bahan pangan kebutuhan pokok di dunia maupun Indonesia. Hal tersebut mendorong Pemprov Kalbar untuk terus memasifkan berbagai upaya pengendalian inflasi, diantaranya lewat operasi pasar dan gelar pangan murah.

“Ini hanya salah satu kegiatan yang kita lakukan dalam pengendalian inflasi untuk mengendalikan kenaikan harga, banyak sekali program kita yang lain,” ucap Harisson.

Dikatakannya, bahwa operasi pasar dan gelar pangan murah akan terus dilaksanakan Pemprov Kalbar di seluruh kabupaten kota. Langkah tersebut efektif untuk menekan inflasi Kalbar yang sebelumnya berada pada 10 provinsi paling tinggi.

Lalu pada bulan berikutnya berhasil diturunkan dan Kalbar berada pada peringkat 18 se-Indonesia. Hingga dalam rilis terakhir BPS, Provinsi Kalbar kini menduduki 10 daerah dengan inflasi terendah se-Indonesia.

“Saya tidak bisa bayangkan kalau kita tidak melakukan operasi pasar atau gelar pangan murah, harga-harga akan terus melonjak tidak terkendali, operasi pasar ini akan terus kita laksanakan, mungkin akan semakin sering menjelang Natal dan Tahun Baru,” tutup Harisson. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

11 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

12 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

13 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

13 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

13 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

13 hours ago