KalbarOnline, Pontianak – Tingginya curah hujan membuat 8 desa di Kecamatan Bika, Kabupaten Kapuas Hulu banjir, pada Selasa (05/12/2023). Akibatnya sebanyak 1.501 kepala keluarga atau 4.848 jiwa terdampak dalam musibah itu.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel menyampaikan, 8 desa yang terdampak tersebut diantaranya Desa Teluk Sindur dengan 278 kepala keluarga atau 898 jiwa terdampak. Kemudian Desa Bika Hulu dengan 295 kepala keluarga atau 921 jiwa yang terdampak, Desa Bika dengan 258 kepala keluarga atau 773 jiwa terdampak.
Selanjutnya Desa Penyeluang dengan 165 kepala keluarga atau 572 jiwa yang terdampak, Desa Nanga Manday dengan 155 kepala keluarga atau 520 jiwa yang terdampak, Desa Jelemuk dengan 167 kepala keluarga atau 562 jiwa yang terdampak, Desa Jongkong Manday dengan 72 kepala keluarga atau 219 jiwa yang terdampak, Desa Melapi Manday dengan 111 kepala keluarga atau 383 jiwa yang terdampak.
“Total warga yang terdampak dari 8 desa di satu kecamatan ini sebanyak 1.501 kepala keluarga atau 4.848 jiwa,” terangnya.
Tak hanya itu, Daniel mengatakan, banjir ini juga telah mengakibatkan terendamnya beberapa fasilitas umum, rumah warga, dan akses jalan warga juga terputus akibat genangan air.
“Secara umum di Kabupaten Kapuas Hulu hampir di semua kecamatan terjadi banjir, hanya saja datanya masih dalam proses pendataan oleh BPBD Kapuas Hulu,” tuturnya.
Daniel menambahkan, kalau banjir juga terjadi di kecamatan Putussibau Selatan, persisnya di Kelurahan Kedamin dan Desa Cempaka Baru.
“Data di kecamatan ini untuk warga yang terdampak sedang dalam proses asesmen oleh BPBD Kapuas Hulu,” katanya.
Sejauh ini, BPBD Kapuas Hulu bersama TNI-Polri serta instansi terkait sudah melakukan upaya-upaya penanggulangan. Saat ini Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu pun kata dia, sedang memproses penetapan status tanggap darurat banjir, agar penanganan bencana banjir di Kapuas Hulu dapat lebih optimal.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menyimpan berbagai dokumen penting baik itu dokumen pribadi atau dokumen keluarga di tempat-tempat yang lebih aman. Kemudian perhatian juga instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir,” pesan Daniel. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…