Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 19 Desember 2023 |
KalbarOnline, Pontianak – Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi raph sehingga berisiko lebih tinggi untuk terjadinya fraktur (patah atau retak) dibandingkan tulang yang normal. Patah tulang akibat osteoporosis dapat menimbulkan komplikasi serius seperti kematian serta dapat menyebabkan rasa sakit dan kecacatan jangka panjang.
“Osteoporosis biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala khusus sampai akhirnya terjadi fraktur. Karena inilah osteoporosis sering disebut sebagai 'silent epidemic',” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti belum lama ini.
Faktor-faktor risiko terjadinya osteoporosis, kata Erna, adalah alkohol, merokok, BMI kurang, kurang gizi, kurang olahraga, jatuh berulang, riwayat keluarga, menopause, penggunaan kortikosteroid, usia dan rematoid arthritis.
Osteoporosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause.
“Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya kadar hormon estrogen yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Tetapi Osteoporosis dan patah tulang dapat dicegah jika didiagnosis lebih awal. Konsultasikan dengan dokter untuk menilai kondisi kesehatan tulang kita,” kata dia.
Masih dalam rangka Hari Osteoporosis Sedunia yang diperingati tiap tanggal 20 Oktober yang mengangkat tema pada tahun 2023 ini "Bangun Tulang Yang Lebih Kuat", maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan mengajak seluruh Masyarakat untuk tingkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan tulang.
“Osteoporosis adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup kita, terutama saat kita menua. Mari kita jaga tulang kita tetap kuat dengan gaya hidup sehat, pola makan yang baik, dan olahraga teratur,” pungkasnya.
KalbarOnline, Pontianak – Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi raph sehingga berisiko lebih tinggi untuk terjadinya fraktur (patah atau retak) dibandingkan tulang yang normal. Patah tulang akibat osteoporosis dapat menimbulkan komplikasi serius seperti kematian serta dapat menyebabkan rasa sakit dan kecacatan jangka panjang.
“Osteoporosis biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala khusus sampai akhirnya terjadi fraktur. Karena inilah osteoporosis sering disebut sebagai 'silent epidemic',” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti belum lama ini.
Faktor-faktor risiko terjadinya osteoporosis, kata Erna, adalah alkohol, merokok, BMI kurang, kurang gizi, kurang olahraga, jatuh berulang, riwayat keluarga, menopause, penggunaan kortikosteroid, usia dan rematoid arthritis.
Osteoporosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause.
“Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya kadar hormon estrogen yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Tetapi Osteoporosis dan patah tulang dapat dicegah jika didiagnosis lebih awal. Konsultasikan dengan dokter untuk menilai kondisi kesehatan tulang kita,” kata dia.
Masih dalam rangka Hari Osteoporosis Sedunia yang diperingati tiap tanggal 20 Oktober yang mengangkat tema pada tahun 2023 ini "Bangun Tulang Yang Lebih Kuat", maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan mengajak seluruh Masyarakat untuk tingkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan tulang.
“Osteoporosis adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup kita, terutama saat kita menua. Mari kita jaga tulang kita tetap kuat dengan gaya hidup sehat, pola makan yang baik, dan olahraga teratur,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini