Instruksi Jokowi, Harisson dan Windy Kunjungi Desa Sungai Antu Berikan Edukasi Gizi Cegah Stunting

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson didampingi Pj Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari mengunjungi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Melati di Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, pada Kamis (11/01/2024).

Seperti diketahui, Puring Kencana merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu yang berbatasan langsung dengan Sarawak-Malaysia.

Kedatangan Pj Gubernur Harisson bersama Windy tersebut untuk memberikan edukasi gizi kepada para ibu hamil, ibu bayi dan balita dalam rangka mencegah stunting.

“Hal ini sejalan dengan perintah orang nomor satu di Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pak Presiden Jokowi itu minta setiap kepala daerah untuk benar-benar mempersiapkan generasi kita jangan sampai mereka stunting,” jelas Harisson.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson didampingi Pj Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari memberikan edukasi gizi di Posyandu Melati, Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (11/01/2024). (Foto: Jauhari)

Harisson meneranhkan, dalam upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalbar yang unggul, maka setiap kali mengunjungi kabupaten kota dirinya selalu turun langsung memberikan edukasi gizi ke posyandu-posyandu.

Dirinya menyebutkan, upaya untuk mempersiapkan SDM yang mumpuni harus digencarkan dari sekarang. Terutama dalam mewujudkan tenaga kerja yang handal untuk menduduki posisi berbagai strategis.

“Saya setiap keliling ke Kalbar selalu mengunjungi posyandu, untuk mempersiapkan SDM Kalbar yang unggul,” katanya.

Ia menambahkan, bahwa persiapan tersebut bisa dilakukan sejak dini, misalnya peningkatan pengetahuan pola asuh yang baik kepada ibu-ibu. Sehingga menurutnya, upaya untuk turun langsung memberikan edukasi gizi sangat penting.

“Sekarang saatnya kita turun langsung ke ibu-ibu untuk memberikan edukasi gizi yang baik,” ujar Harisson.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson didampingi Pj Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari memberikan bantuan sosial kepada masyarakat di Posyandu Melati, Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (11/01/2024). (Foto: Jauhari)

Harisson berpesan kepada ibu-ibu untuk mempersiapkan generasi emas dalam menyambut bonus demografi tahun 2045 mendatang. Pada tahun tersebut dikatakan Harisson, Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara maju.

“Maka ketika menjadi negara maju Indonesia membutuhkan tenaga kerja, maka tugas kita semua mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja pada 2045,” katanya.

“Jangan sampai anak-anak kita pada 2045 nanti tumbuh tidak sesuai kompetensi, jangan sampai tenaga kerja kita menjadi tenaga kasar,” sambung Harisson.

Harisson mengingatkan, terdapat tiga komponen penting yang harus terkandung di dalam MPASI tepat gizi. Pertama yakni karbohidrat yang bisa didapatkan dari bubur, lalu protein hewani dari ikan serta lemak dari minyak makan, minyak sayur, santan dan margarin.

Dirinya menekankan, prinsip utama dalam penurunan stunting yakni pemenuhan protein hewani bagi anak-anak. Protein hewani dapat diperoleh dari ikan, hati, udang, ayam dan daging sapi.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson didampingi Pj Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari foto bersama masyarakat di Posyandu Melati, Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (11/01/2024). (Foto: Jauhari)

“Protein hewani yang paling penting untuk balita bukan protein nabati karena asam aminonya lebih banyak disitu,” ungkap Harisson.

Harisson pun berharap, adanya upaya serius dari berbagai pihak dalam percepatan penurunan stunting, karena stunting akan berdampak pada kemampuan kognitif anak-anak yang berkurang.

Lalu akibat stunting, kemampuan anak untuk berpikir lebih komplek dan mengembangkan nalarnya dalam memecahkan masalah juga akan lebih rendah. Sehingga nanti hal tersebut akan menghambat mereka pada saat menyerap ilmu pengetahuan di sekolah.

Maka stunting harus dicegah sejak dini, mulai dari remaja putri pra konsepsi, konsepsi, ibu hamil, ibu menyusui dan kemudian sampai anak berumur dua tahun.

“Jika sudah lewat dua tahun kalau anak sudah stunting maka kita tidak bisa apa-apa lagi jadi kesempatan itu di 1000 hari pertama kehidupan. Lewat dari situ kita sudah tidak bisa apa-apa lagi,” tutup Harisson. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

11 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

11 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

12 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

12 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

12 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

12 hours ago