KalbarOnline, Pontianak – Setelah menuntaskan pembangunan Jembatan Sungai Marsedan di Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu pada 2023 lalu, tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) kembali akan membangun satu jembatan lagi di kecamatan yang sama, yakni Jembatan Sungai Kecapah.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalbar, Jembatan Sungai Kecapah yang saat ini terbuat dari kayu dan rawan terendam banjir, akan diganti dengan jembatan beton yang lebih baik.
Kepala Dinas PUPR Kalbar, Iskandar Zulkarnaen mengungkapkan, pembangunan Jembatan Kecapah ini telah dianggarkan dengan nilai Rp 10 miliar di tahun 2024.
“Rencana akan dibangun permanen dengan konstruksi girder baja, dan akan ditinggikan kurang lebih 1,2 meter. Tapi akan kami ukur kembali eksistingnya di lapangan dengan alat ukur optik, dan penyesuaian panjang oprit agar tidak berdampak pada pemukiman warga,” ungkapnya.
Iskandar Zulkarnaen memastikan, kalau proses pembangunan jembatan tersebut akan segera dilaksanakan. Di mana rencana Jembatan Sungai Kecapah tersebut akan dibangun dengan bentang 35 meter, dan lebar tujuh meter.
“Bulan ini (Januari 2024) sudah ditenderkan,” pungkasnya.
Karena itu, anggaran untuk pembangunan infrastruktur, termasuk jalan dan jembatan otomatis harus dikurangi.
“Jadi kita tidak bisa banyak menganggarkan untuk infrastruktur, tapi tadi saya sudah tinjau Jembatan Kecapah, tahun ini kita (pemprov) bereskan (bangun) jembatan kecapah,” katanya.
Ke depan, Harisson berjanji ,untuk jembatan-jembatan lainnya juga akan terus dibangun secara bertahap. Pemprov kata dia, akan terus memberikan perhatian terhadap Kabupaten Kapuas Hulu. Termasuk dalam hal pembangunan infrastruktur dengan melihat kondisi anggaran yang ada.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menjelaskan, di sepanjang jalan provinsi yang ada, mulai dari ruas simpang Sejiram – Semitau hingga ruas Semitau – Suhaid dengan total panjang mencapai 37,95 kilometer, terdapat jembatan sebanyak 31 unit, yang terdiri dari jembatan konstruksi kayu, bailey maupun rangka baja.
Fransiskus bersyukur, di tahun 2024 ini Pemprov Kalbar kembali membangun satu unit jembatan, yakni jembatan Sungai Kecapah. Karena memang, jembatan tersebut sering terendam air ketika banjir, dan menimbulkan kemacetan. Serta menghambat transportasi logistik menuju ke Semitau.
“Di sana (Jembatan Kecapah) masih terdapat jembatan darurat, setinggi jembatan darurat itulah air merendam ketika banjir. Semoga bisa segera dibangun, karena di sana bukan sungai, lebih berupa cekungan, jadi (pembangunan jembatan) jadi (bisa) lebih murah,” ungkapnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…