DPR RI bersama BKKBN Kalbar Sosialisasikan Cegah Stunting ke Masyarakat Mempawah

KalbarOnline, Mempawah – Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Alifudin bersama perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar menggelar sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penyakit stunting kepada masyarakat Mempawah, Rabu (24/01/2024).

Sosialisasi yang dihadiri oleh ratusan warga perwakilan dari berbagai desa dan kecamatan itu difokuskan di Gedung Sport Center Sharon, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Aulia Alfiansyah Arif dalam sambutannya menyampaikan, pentingnya sosialisasi ini digelar agar masyarakat dapat terus mendapatkan pemahaman tentang bahaya penyakit stunting melalui program Bangga Kencana.

“Kegiatan ini merupakan sinergi antara eksekutif dan legislatif, dalam hal ini Komisi IX DPR RI dan BKKBN. Dalam hal kemitraan, kami selalu bersama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami sebagai pelaksana programnya, Komisi IX bertugas memonitor jalannya program Bangga Kencana,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, yang hadir via Zoom, Alifudin berharap, agar semua peserta yang hadir dapat mengikuti kegiatan ini dengan seksama, karena memang sosialisasi ini sangat penting bagi masa depan Indonesia ke depan.

Baca Juga :  Novanto, Sudahlah

“Bapak-bapak, ibu-ibu bisa mendengarkan penjelasan (langsung) dari ahlinya, karena banyak sekali pelajaran yang didapat Ibu Dokter Fitri. Insya Allah setelah kita mengetahuinya, yang namanya stunting bisa habis,” ujarnya.

Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin hadir via Zoom. (Foto: FikA)
Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin hadir via Zoom. (Foto: FikA)

Satu-satunya legislator PKS asal daerah pemilihan Kalbar 1 tersebut menambahkan, kalau penanganan kasus stunting ini memanglah tidak mudah, oleh karena itu diperlukan kerjasama semua pihak, termasuk peran para peserta untuk mensosialisasikan kembali kepada lingkungan atau orang-orang terdekat.

“Memang tidak mudah, tapi memang diperlukan keterlibatan banyak pihak. Tidak hanya untuk diri kita, tapi kita dapat menyebarkan kepada yang lainnya untuk mempercepat penurunan angka stunting ini, yang salah satunya menghindari atau tidak melakukan pernikahan usia dini,” ucapnya.

Sebagai informasi, sosialisasi tersebut turut menghadirkan sejumlah pemateri, diantaranya seorang ahli gizi yang kesehariannya bekerja di RSUD Soedarso Pontianak, Fitri Vidyastuti.

Baca Juga :  Aktifkan Tilang Manual, Satlantas Polres Sekadau Bagikan Pamflet 10 Pelanggaran Prioritas

Dalam penyampaiannya, Fitri menekankan materi mengenai Makanan Pendamping ASI (MPASI) kepada para ibu. Menurutnya MPASI yang baik dan tepat sangat berpengaruh kepada baduta untuk bisa berhasil keluar dari ancaman stunting di awal-awal kehidupannya.

“Karena kalau hanya diberi ASI (air susu ibu) tidak cukup, pemenuhan zat besi akan kurang banget, MPASI haruslah berkualitas tidak perlu mahal yang penting tepat,” pesannya.

Sebelumnya, sosialisasi yang dibuka secara resmi oleh perwakilan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Mempawah, Vinentia Tarigan ini juga dihadiri oleh Camat Anjongan, Feri Ramadhani, para petugas puskesmas, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya. (FikA)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment