KalbarOnline, Singkawang – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson melakukan peninjauan sejumlah harga bahan kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Alianyang, Kota Singkawang, Sabtu (24/02/2024).
Peninjauan itu dilakukan usai dirinya menghadiri Mini Festival Cap Go Meh dan penutupan Rakornas Pemasaran Pariwisata.
Adapun salah satu yang menjadi sorotannya saat peninjauan tersebut adalah harga beras yang mengalami kenaikan
“Kalau untuk harga beras memang mengalami kenaikan, tadi saya juga mengecek beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan), di mana beras SPHP ini di-drop setiap Minggu, dan ternyata habis. Jadi saya pikir Bulog harus memperbanyak suplai ke pasar-pasar, dalam rangka nanti mengendalikan harga beras premium,” ungkapnya usai berbincang dengan para pedagang.
Harisson menyebut, harga beras premium di Pasar Alianyang, merk Double Coin dijual seharga Rp 17.500 per kilogram. Dengan harga beras yang demikian, memang mengalami kenaikan.
“Nanti akan kami coba terus untuk intervensi dengan menggelar operasi pasar agar harga-harga beras ini turun,” tambahnya.
Sementara untuk komoditas lain, dari perbincangan dengan pedagang, Harisson mengatakan daging ayam ras dijual Rp 32 ribu per ekor. Dengan harga ayam ras yang demikian, artinya sudah terjadi penurunan.
Sebenarnya lanjut dia, harga beras naik dikarenakan secara nasional, bahkan internasional terjadi gangguan produksi. Negara-negara produsen beras terbesar seperti India, Thailand dan Vietnam, termasuk Indonesia mengalami gangguan iklim, yang kemudian membuat hasil panen tidak maksimal.
“El nino ini kan membuat lama masa tanam, masa tanam jadi mundur, yang bisa saja gagal panen gara-gara cuaca yang ekstrim. Ini yang menyebabkan panen kita (Indonesia) turun, sehingga kita harus mengimpor dari luar,” paparnya.
Sedangkan untuk bisa mengimpor beras dari luar pun, kata dia, juga tidak bisa maksimal dilakukan. Itu karena, negara-negara yang selama ini menjadi pengimpor beras juga menahan beras, karena di negara-negara tersebut pun panennya terbatas.
“Untuk itu mereka harus menjaga stok negara mereka. Tapi memang Bulog terus mengimpor beras, dan kota (Pontianak) sudah mendapatkan stok, Kepala Bulog memastikan stok kita aman untuk tiga bulan ke depan,” terangnya.
Harisson menjelaskan, cadangan beras pemerintah itu yang ada di Bulog Kalbar saat ini ada 7.500 ton. Kemudian akan masuk lagi tambahan dalam waktu dekat dari Vietnam sebanyak 9.200 ton. Kemudian ada tambahan pasokan pula dari DKI Jakarta sekitar 3.000 ton.
“Jadi memang beras di Kalbar ini aman untuk tiga bulan ke depan, dan kami sudah siapkan untuk bulan suci Ramadhan, serta Idul Fitri, kami jaga terus harganya, agar jangan sampai kenaikannya tinggi,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…