Categories: KetapangPolhum

Bappeda Ketapang Gelar Rapat Strategis Penanganan Stunting

KalbarOnline, Ketapang – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ketapang mengadakan Rapat Penyusunan Rencana Kegiatan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 Aksi Integrasi 2, di Ruang Rapat Kantor Bappeda Ketapang, Jumat (01/03/2024).

Kepala Bappeda Ketapang, Harto menjelaskan, aksi integrasi 2 ini merupakan tindak lanjut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang dalam merealisasikan hasil rekomendasi dari analisis situasi yang sudah dilakukan sebelumnya.

“Pada kesempatan ini, Kita akan melakukan intervensi di beberapa kecamatan dan desa yang telah kita sepakati sebelumnya. Lokus ini akan dipetakan dan ditetapkan melalui surat keputusan kepala daerah atau surat keputusan Bupati Ketapang,” ujarnya.

Lebih lanjut, dalam upaya mengatasi masalah stunting, Bappeda Ketapang telah mengundang perusahaan-perusahaan lokal serta desa-desa yang ditetapkan sebagai lokus stunting untuk berkontribusi dan berkolaborasi dalam penanganan masalah ini.

“Saya yakin dengan sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk TNI, kepolisian, PKK, serta instansi terkait lainnya seperti dinas sosial dan dinas kesehatan, kita dapat mempercepat penurunan angka stunting di Ketapang,” tambahnya.

Harto juga menekankan pentingnya perubahan perilaku hidup sehat sebagai bagian dari strategi penurunan stunting. Menurutnya, pemenuhan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, terutama terkait dengan gizi ibu hamil dan perawatan bayi baru lahir adalah kunci utama dalam mencegah stunting.

“Dengan memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup serta memberikan perawatan dan asupan gizi yang baik kepada bayi sejak lahir, termasuk pemberian ASI eksklusif dan imunisasi dasar lengkap, kita dapat mencegah kasus stunting di masa depan,” paparnya.

Harto menekankan, bahwa penanganan stunting tidak terlepas dari aspek perilaku hidup sehat dan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan. Ia menyebutkan 12 indikator kesehatan, dengan penekanan pada indikator pertama dan kedua, yakni ibu hamil dan ibu melahirkan.

“Jika indikator ini terpenuhi, saya yakin anak yang lahir tidak akan mengalami stunting. Oleh karena itu, kita harus fokus pada gizi ibu hamil, perawatan setelah melahirkan, pemberian ASI eksklusif, dan imunisasi dasar lengkap untuk anak,” tutup Harto.

Rapat ini diharapkan menjadi langkah awal menuju perencanaan dan implementasi program intervensi yang efektif guna mencapai target penurunan stunting. Pemerintah Kabupaten Ketapang berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait demi menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di Kabupaten Ketapang. (Adi LC)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

15 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

15 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

16 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

16 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

16 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

16 hours ago