KalbarOnline, Pontianak – Mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pengembalian berkas sebagai calon Gubernur Kalbar ke Kantor DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi Kalbar, Jumat (03/05/2024).
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji sangat berharap posisi Nasdem bisa seperti pada periode lalu, yakni mendukungnya sebagai satu kesatuan koalisi dan menang.
“Tadi dijelaskan (ada) beberapa tahapan lagi, mudah-mudahan semuanya bisa kita lalui, dan sebagaimana di periode pertama lalu, saya berharap juga di periode yang ini, Nasdem juga menjadi partai pengusung saya,” ucap Sutarmidji.
Sutarmidji merasa optimis, jika partai besutan Surya Paloh itu benar-benar berada di barisannya, maka secara bersama, mereka akan memenangkan pilkada serentak di Kalbar ini.
“Harapan kita dalam konstelasi politik di Kalbar ini, kemudian dalam pilkada ini, kita bisa memenangkan kontestasi itu, itu aja,” tutur Sutarmidji.
Terpisah, Ketua DPW Nasdem Kalimantan Barat, Syarif Abdullah Alkadrie mengaku pihaknya sangat membuka ruang bagi sosok-sosok potensial untuk diusung dalam pilkada serentak 2024. Entah itu kader sendiri maupun dari kalangan eksternal.
“Soal kader dan non kader, kalau ada kader yang mumpuni dan kans menangnya besar, kenapa tidak kita dorong? Tapi semua sekarang orang ingin maju tentu ingin menang,” jelas Syarif Abdullah.
“Syarat-syaratnya itu di Nasdem yang utama adalah dari sisi dukungan publik, yang kita lihat dari hasil survei, surveinya memungkinkan atau tidak? Mungkin dalam waktu dekat kita akan melaksanakan survei di sejumlah wilayah. Tapi bagi calon yang mendaftar ke Nasdem kita juga mintakan hasil survei pribadinya,” kata dia.
Disinggung soal mahar politik, Syarif Abdullah secara tegas membantahnya. Menurutnya, dukungan Nasdem kepada calon tentunya didasarkan pada keinginan publik lantaran sosok tersebut dinilai mumpuni dalam menyelesaikan berbagai persoalan daerah.
“Kalau soal mahar, emangnya yang lalu-lalu kita ada (mahar)? Tanya saja mereka. Baik bupati, wali kota, maupun gubernur. Memang tidak ada kita kenakan biaya per kursi. Hanya saja mungkin ke depan tentu ada beberapa evaluasi terutama berkaitan dengan kewajiban untuk saksi. Itu perlu kita siapkan,” katanya.
Sanksi yang diberikan bermaksud, lantaran terdapat beberapa calon yang diusung Nasdem kurang terarah atau sesuai dengan cita-cita Partai Nasdem, sehingga membuat Nasdem sendiri kerepotan.
“Karena ada beberapa yang lalu, berkaitan dengan saksi itu yang direpotkan, makanya ke depan ini yang utama. Itu bukan mahar. Saksi kan perlu. Evaluasi kedepannya, inilah kita harus pastikan para calon Nasdem ini punya kesiapan untuk saksi,” ujarnya.
Syarif Abdullah menambahkan, kalau pihaknya masih belum bisa berbicara terlalu jauh mengenai siapa sosok-sosok potensial yang kira-kira akan diusung di pilkada 2024, termasuk di level pilgub.
“Intinya pilgub masih kita sedang persiapkan, kita lihat semuanya nanti,” ujarnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…