Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 10 Mei 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Stunting yang berasal dari OPD RSUD Dr Soedarso. Peluncuran itu dilakukan di Posyandu Surya Sehat, Jalan Parit H Husin I, Kota Pontianak, Rabu (08/05/2024).
Dalam kesempatan itu, Windy sangat mengapresiasi langkah dari Keluarga besar Korpri RSUD dr. Soedarso yang hari ini menjadi orang tua asuh dari 6 anak stunting di wilayah posyandu tersebut.
“Ini orang tua asuh yang tidak biasa, fasilitasnya sangat lengkap dan komprehensif. Ini disesuaikan dengan standar pelayanan kesehatan terhadap anak stunting. Saya optimis ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Windy menjelaskan, bahwa geliat penanganan stunting ini tak lain adalah untuk mempersiapkan generasi mendatang dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
“Penting untuk kita melakukan persiapan dalam menuju Indonesia Emas 2045. Kita mau anak kita nanti harus mempunyai kualitas SDM yang hebat dan sehat. Oleh karena kita membantu mereka agar mereka tidak stunting,” terangnya.
Windy menuturkan, pihaknya secara bersama akan terus mengupayakan dan mensosialisasikan kepada para ibu dan baduta ke seluruh daerah, tentang bagaimana melakukan pola asuh kepada anak stunting bahkan memberikan bantuan material lainnya seperti makanan bahkan biaya.
“Kadang mereka tak ada dana, untuk itu kita menggaungkan gerakan orang tua asuh stunting ini. Di lingkup Pemprov Kalbar sudah bergerak 35 perangkat daerah untuk menjadi orang tua asuh stunting,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi langkah seluruh stakeholder yang berhasil menekan angka stunting di Kalbar saat ini.
“Dengan penurunan angka stunting sebesar 7 persen, dari 27,6 menjadi 20,6 persen. Ini menjadi pelecut semangat untuk terus giat menurunkan angka stunting di Kalbar. Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya anak-anak kita yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan. Semoga kita bisa mencapai yang ditargetkan pusat di angka 14 (persen),” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur RSUD dr. Soedarso, Harry Agung Tjahyadi menerangkan, bahwa mereka memilih posyandu ini karena lokasinya yang sangat dekat dari RSUD Soedarso. Pihaknya sudah memulai gerakan ini sejak 5 April kemarin.
“Ada pak camat, lurah, Puskesmas Kampung Bangka, Kader Posyandu dan 11 orang calon anak asuh yang kita lakukan edukasi dan screening. Kemudian setelah screening, ada dokter anak dan dokter gizi serta nutrisionis dari RSUD dr. Soedarso. Berdasarkan pemeriksaan tersebut ada 6 anak lolos kriteria anak asuh” terangnya.
Harry Agung menjelaskan, sebagai orang tua asuh, akan ada kegiatan dan langkah-langkah yang akan diambil. Seperti melakukan screening, sosialisasi edukasi dan pemberian pangan bagi anak yang bermasalah gizinya, berupa protein hewani, antara lain telur daging dan lainnya.
“Juga kami memberikan oral nutrition suplemen (ONS). Pemberian ini kita serahkan seminggu sekali, akan kita drop setiap hari Rabu selama 3 bulan. Pemberian nutrisi ini akan didampingi oleh nutrisionis, dan dipantau perkembangannya oleh Tim dari RSUD dr. Soedarso,” jelasnya.
Ia berharap, langkah yang diambil ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi anak yang masuk kategori stunting, sehingga dapat tumbuh dan berkembang seperti selayaknya.
“Kami juga akan terus melakukan evaluasi atas komitmen bersama orang tua yang kami dampingi. Semoga 3 bulan program ini berjalan dengan baik dan berhasil,” ucapnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Stunting yang berasal dari OPD RSUD Dr Soedarso. Peluncuran itu dilakukan di Posyandu Surya Sehat, Jalan Parit H Husin I, Kota Pontianak, Rabu (08/05/2024).
Dalam kesempatan itu, Windy sangat mengapresiasi langkah dari Keluarga besar Korpri RSUD dr. Soedarso yang hari ini menjadi orang tua asuh dari 6 anak stunting di wilayah posyandu tersebut.
“Ini orang tua asuh yang tidak biasa, fasilitasnya sangat lengkap dan komprehensif. Ini disesuaikan dengan standar pelayanan kesehatan terhadap anak stunting. Saya optimis ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Windy menjelaskan, bahwa geliat penanganan stunting ini tak lain adalah untuk mempersiapkan generasi mendatang dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
“Penting untuk kita melakukan persiapan dalam menuju Indonesia Emas 2045. Kita mau anak kita nanti harus mempunyai kualitas SDM yang hebat dan sehat. Oleh karena kita membantu mereka agar mereka tidak stunting,” terangnya.
Windy menuturkan, pihaknya secara bersama akan terus mengupayakan dan mensosialisasikan kepada para ibu dan baduta ke seluruh daerah, tentang bagaimana melakukan pola asuh kepada anak stunting bahkan memberikan bantuan material lainnya seperti makanan bahkan biaya.
“Kadang mereka tak ada dana, untuk itu kita menggaungkan gerakan orang tua asuh stunting ini. Di lingkup Pemprov Kalbar sudah bergerak 35 perangkat daerah untuk menjadi orang tua asuh stunting,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi langkah seluruh stakeholder yang berhasil menekan angka stunting di Kalbar saat ini.
“Dengan penurunan angka stunting sebesar 7 persen, dari 27,6 menjadi 20,6 persen. Ini menjadi pelecut semangat untuk terus giat menurunkan angka stunting di Kalbar. Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya anak-anak kita yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan. Semoga kita bisa mencapai yang ditargetkan pusat di angka 14 (persen),” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur RSUD dr. Soedarso, Harry Agung Tjahyadi menerangkan, bahwa mereka memilih posyandu ini karena lokasinya yang sangat dekat dari RSUD Soedarso. Pihaknya sudah memulai gerakan ini sejak 5 April kemarin.
“Ada pak camat, lurah, Puskesmas Kampung Bangka, Kader Posyandu dan 11 orang calon anak asuh yang kita lakukan edukasi dan screening. Kemudian setelah screening, ada dokter anak dan dokter gizi serta nutrisionis dari RSUD dr. Soedarso. Berdasarkan pemeriksaan tersebut ada 6 anak lolos kriteria anak asuh” terangnya.
Harry Agung menjelaskan, sebagai orang tua asuh, akan ada kegiatan dan langkah-langkah yang akan diambil. Seperti melakukan screening, sosialisasi edukasi dan pemberian pangan bagi anak yang bermasalah gizinya, berupa protein hewani, antara lain telur daging dan lainnya.
“Juga kami memberikan oral nutrition suplemen (ONS). Pemberian ini kita serahkan seminggu sekali, akan kita drop setiap hari Rabu selama 3 bulan. Pemberian nutrisi ini akan didampingi oleh nutrisionis, dan dipantau perkembangannya oleh Tim dari RSUD dr. Soedarso,” jelasnya.
Ia berharap, langkah yang diambil ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi anak yang masuk kategori stunting, sehingga dapat tumbuh dan berkembang seperti selayaknya.
“Kami juga akan terus melakukan evaluasi atas komitmen bersama orang tua yang kami dampingi. Semoga 3 bulan program ini berjalan dengan baik dan berhasil,” ucapnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini