KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menjelaskan, bahwa pelaksanaan bantuan sosial (bansos) di pemerintahannya saat ini tidak lagi terpusat, melainkan dikembalikan kepada perangkat daerah masing-masing.
“Oleh karenanya, diperlukan sebuah sistem manajemen data untuk mengintegrasikan sasaran penerima bansos, seperti Data Kemiskinan Terintegrasi (D’Master),” ujarnya usai membuka Workshop Aplikasi D’Master, di Aula Muis Amin, Kantor Bappeda Kota Pontianak, Kamis (30/05/2024).
“Jadi lewat D’Master ini lebih optimal dalam menyasar bansos, agar anggaran yang ada bisa memenuhi kehidupan masyarakat miskin sehari-sehari,” tambahnya.
Menurutnya, apabila data terintegrasi dengan baik, banyak persoalan yang bisa diselesaikan dengan mudah. Ani Sofian menggambarkan, seperti contoh persoalan ketenagakerjaan. Pada dinas-dinas tertentu yang membutuhkan tenaga kerja, dapat meminta data di aplikasi D’Master.
“Misalnya ada masyarakat miskin yang belum mendapat pekerjaan, kebetulan ada kebutuhan tenaga kerja di dinas, nanti dinas tersebut minta data ke dinas sosial (dinsos),” terangnya.
Pj Wali Kota berharap, kemiskinan di Kota Pontianak dapat berangsur turun melalui aplikasi D’Master ini. Ia berpesan, setiap perangkat daerah terus berkoordinasi untuk pengentasan kemiskinan.
“Banyak sekali peluang kami untuk mengentaskan kemiskinan, misalnya masalah inflasi, barangkali ada kelompok tani yang bisa diarahkan menanam cabe, tentu datanya dari Dinsos lewat D’Master ini,” sebutnya.
Ia juga mengingatkan, agar petugas operator yang menginput data di D’Master, dapat memastikan data yang diinput adalah data yang berkualitas, artinya dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi. Selain meningkatkan kinerja, pemahaman akan data juga tidak kalah penting.
“Mudah-mudahan aplikasi ini bisa memberikan manfaat yang banyak, dari data ini akan kami berikan ke bappeda untuk diolah menjadi kebijakan dan program, saya melihat sangat penting kegiatan ini dilakukan,” tutur Ani Sofian.
Kadinsos Kota Pontianak, Trisnawati menambahkan, aplikasi D’Master adalah penyempurnaan dari aplikasi sebelumnya. Pelatihan ini digelar agar petugas sosial mendapat data masyarakat miskin di Kota Pontianak yang akurat, valid dan terbaharui.
“Tujuannya agar bansos yang ada dapat diberikan tetap sasaran, sehingga efektivitas dan efisiensi bermanfaat kepada masyarakat,” kata Tina, sapaan karibnya.
Aplikasi D’Master, lanjut Tina, sudah menggunakan rekomendasi dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Para peserta adalah para operator di perangkat daerah yang memiliki program bansos.
“Mudah-mudahan dengan adanya operator dari masing-masing perangkat daerah ini, kami bisa melakukan feedback terhadap laporan yang ada kita bagikan ke perangkat daerah terkait program bansos yang mereka kucurkan, dan nanti akan diketahui berapa anggaran pemerintah kota yang telah dikeluarkan dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Kota Pontianak,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…