KalbarOnline, Pontianak – Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka prevalensi stunting di Provinsi Kalbar, TP PKK Kalbar berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (DP3A) Kalbar serta Dinas Ketahanan Pangan Kalbar me-launching Gerakan Orang Tua Asuh Anak (GOTA) untuk 20 anak, di Ruang Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (07/06/2024).
Ketua TP PKK Kalbat, Windy Prohastrai menyebut, aksi nyata seperti saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat, serta sebagai bentuk sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting agar orang tua anak stunting dapat memahami pola asuh anak dan gizi.
“Ini diperlukan karena edukasi kepada orang tua khususnya yang memiliki anak dibawah Dua Tahun (baduta) untuk memahami pentingnya bagaimana cara mencegah stunting,” tuturnya.
Windy mengatakan, bahwa hal-hal seperti Gota Korpri ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak untuk terbebas dari stunting. Karena selama 3 bulan ke depan, anak-anak ini akan langsung dipantau oleh Gota bersama TP-PKK serta Stakeholder terkait untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya.
Dalam kesempatan itu, Windy kembali mengingatkan, dalam mencegah stunting harus terdapat 3 komponen utama dalam asupan makanan bagi buah hati mereka yakni karbohidrat, protein hewani dan lemak.
“Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian Dokter Ahli Gizi,” pungkasnya.
Sementara itu Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kalbar, Linda Purnama yang sekaligus mewakili Gubernur Kalbar mengapresiasi agenda ini.
“Saya berharap ibu-ibu yang hadir di sini dapat menjadi pelopor gerakan penurunan angka prevalensi stunting, dengan cara menyampaikan kembali kepada keluarga maupun tetangganya dalam memberikan makanan yang terbaik dan bergizi kepada anaknya,” katanya.
Linda mengungkapkan, bahwa inti dalam menurunkan angka stunting yakni adalah ketahanan keluarga, karena keluarga merupakan garda terdepan penurunan prevalensi angka stunting.
“Pemerintah Provinsi Kalbar telah berupaya melakukan aksi-aksi nyata seperti Serbu Posyandu, Gerakan Orang Tua Asuh, Kakak Asuh Stunting dan gerakan lainnya. Namun jika keluarga tidak mendukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut tidak akan membuahkan hasil yang signifikan,” terangnya.
Agenda tersebut turut dihadiri Pj Ketua DWP Kalbar, Dayang Efi Masfiaty, Kepala DP3A Kalbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, narasumber dari ahli gizi dan kader-kader posyandu. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…