KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalimantan Barat (Kalbar) Windy Prihastari Harisson mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangka meningkatkan angka konsumsi ikan, dan penurunan stunting di Rumah Betang Kabupaten Sekadau, Kamis (13/6).
Dalam kesempatan itu, juga sekaligus dilaksanakan peluncuran Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), serta Promosi Kuliner khas Kalbar dengan memasak Ikan Asam Pedas berbahan dasar ikan baung.
Dalam kesempatan itu, Windy mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan terus mendukung, dan mengkampanyekan Gemarikan. Apalagi saat ini, semua pihak bersama-sama, tengah berjuang untuk menurunkan angka stunting di Kalbar.
“Dalam menurunkan angka stunting ini harus Terstruktur Sistematis, dan Masif (TSM), diawali dengan sosialisasi untuk pencegahan stunting kepada remaja, dan ibu hamil, hingga gerakan pentingnya makan ikan (Gemarikan) ini,” ungkapnya.
Windy menjelaskan, ikan adalah sumber protein hewani yang baik untuk anak. Ikan merupakan sumber makanan bergizi tinggi yang mengandung Omega-3. Dimana Omega-3 sangat diperlukan untuk kecerdasan. Selain itu, ikan juga memiliki kandungan asam lemak Omega-3 yang berperan dalam melindungi jantung.
“Daging ikan juga mampu menurunkan kolesterol dalam darah, memperbaiki fungsi dinding pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya penggumpalan darah dan sangat diperlukan untuk pembentukan otak,” jelasnya.
Ia juga berharap agar Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK di daerah turut memberikan informasi dan edukasi kepada para Ibu. Mengingat peran Ibu dalam pembentukan pola konsumsi pangan keluarga sangat besar, terutama dalam mengenalkan olahan pangan dari ikan terhadap seluruh anggota keluarga.
“Saya sangat mendukung kegiatan Gemarikan ini. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya makan ikan. Mari jadikan ikan sebagai sumber protein pada menu sehari-hari untuk menciptakan SDM Indonesia unggul, menuju Indonesia Emas 2045,” ajaknya.
Terkait stunting, Windy mengatakan di Kabupaten Sekadau penurunan angkanya sudah sangat baik. Namun secara umum, Provinsi Kalbar menurutnya masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) terkait angka stunting yang harus turun menjadi 14 persen di tahun 2024 ini. Meski demikian, Windy yakin target tersebut bisa tercapai karena kolaborasi dalam rangka penurunan stunting bersama semua pihak sudah terjalin dengan baik.
“Setelah sosialisasi tiga menu komponen utama yang baik untuk makanan pendamping ASI, maka aksi nyata harus terus dilakukan dengan pemberian bantuan, dan memasifkan gerakan makan ikan,” ujarnya.
Tak hanya itu, kedatangan Windy ke Kabupaten Sekadau juga sekaligus membawa oleh-oleh untuk 10 anak stunting di sana yang akan didampingi lewat program Kakak Asuh Stunting (Kating).
“Kakak asuh stunting ini berasal dari organisasi kepemudaan, dan masyarakat yang turut bersama untuk berperan dalam menurunkan angka stunting di Kalbar,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalbar Frans Zeno menambahkan, Gemarikan merupakan salah satu upaya Pemprov untuk bersama-sama memasyarakatkan makan ikan, guna meningkatkan angka konsumsi ikan.
Karena seperti diketahui, angka konsumsi ikan Kalbar saat ini masih berada di bawah angka nasional. Dimana untuk nasional angkanya berada pada 58 kilogram per kapita per tahun, sementara untuk Kalbar baru di angka 51 kilogram per kapita per tahun.
“Berangkat dari data itu kami menggelar program ini, kita bersama-sama untuk menghilangkan stigma, karena mengkonsumsi ikan itu sangat penting, jangan sampai pangan ikan ini justru jauh (dari keseharian kita) padahal (ikan ada) di dekat kita,” katanya.
Apalagi lanjut dia, Kabupaten Sekadau memiliki wilayah yang sangat strategis karena berada di tengah wilayah Kalbar. Baik ikan air laut, maupun ikan air tawar bisa dengan mudah ditemukan di kabupaten tersebut.
“Dalam kesempatan ini, kami juga akan memberikan bantuan paket bubur ikan kepada 50 balita, dan paket Gemarikan kepada 200 penerima,” ujarnya.
Selain itu, Zeno juga menyampaikan terkait program Gerakan Orang Tua Asuh (Gota) Stunting anggota Korpri Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar. Yang mana khusus di Kabupaten Sekadau anggota Korpri perangkat daerah tersebut telah menjadi orang tua asuh untuk lima anak stunting.
“Mudah-mudahan program (Gota) ini bisa berjalan sesuai harapan, dalam tiga bulan ada kenaikan tinggi badan, dan berat badan. Bahkan kami siapkan insentif kepada keluarga yang berhasil menambah berat badan bagi anak mereka,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…