Penurunan Inflasi dan Penanganan TBC-Polio Jadi Fokus Utama

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, baru-baru ini mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Mingguan mengenai Pengendalian Inflasi serta Penanganan TBC dan Polio secara virtual dari Ruang Analisis Data Kantor Gubernur Kalbar.

Rakor tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan terkait.

Dalam rapat itu, Mendagri Tito Karnavian melaporkan penurunan inflasi nasional yang signifikan pada bulan Juni 2024, mencapai angka 2,51 persen, turun dari 2,84 persen pada bulan sebelumnya. Penurunan ini menandakan perbaikan dalam perekonomian nasional, dengan pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,11 persen dari sebelumnya 5,04 persen.

“Penurunan inflasi ini didorong oleh stabilitas harga kebutuhan pokok dan kebijakan pemerintah yang efektif dalam menjaga pasokan barang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kami berhasil mengalami deflasi -0,08 persen pada Juni 2024,” ungkap Tito Karnavian.

Namun Tito juga mencatat, bahwa meski inflasi nasional turun, beberapa daerah masih mengalami angka inflasi yang tinggi. Papua Pegunungan misalnya, mencatat inflasi tertinggi sebesar 5,65 persen, diikuti oleh Sulawesi Utara (4,42 persen) dan Papua Tengah (4,39 persen).

“Daerah-daerah dengan inflasi di atas 2,51 persen, mulai dari Bali hingga Papua Pegunungan, harus segera melakukan rapat dan melaksanakan sembilan langkah yang telah dirumuskan,” tambah Tito.

Mendagri juga mengingatkan bahwa beberapa harga kebutuhan pokok seperti cabai rawit, minyak goreng dan beras masih tinggi. Untuk cabe rawit, Tito menyarankan agar setiap daerah menggalakkan tanam cabai lokal.

Sedangkan untuk minyak goreng, diperlukan intervensi dari Kementerian Perdagangan dalam hal stok dan distribusi. Untuk beras, kerja sama antara kepala daerah dalam pengadaan lahan, pompanisasi dan distribusi pupuk sangat penting.

Selain membahas inflasi, rakor juga menyoroti penanganan TBC dan Polio. Tito Karnavian menegaskan pentingnya pembentukan tim atau satgas penanganan penyakit tersebut di setiap daerah.

“Kita harus memastikan kesehatan masyarakat senantiasa diperhatikan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk fokus pada penanganan TBC dan Polio,” jelasnya.

Pada 23 Juli mendatang, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana akan merayakan Hari Anak Nasional di Papua dan mengundang istri-istri gubernur se-Indonesia. Acara tersebut juga akan diisi dengan Pekan Imunisasi Polio, yang diharapkan dapat memotivasi setiap daerah untuk lebih aktif dalam penanganan Polio. (Jau)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

14 minutes ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

18 minutes ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

18 minutes ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

18 minutes ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

20 minutes ago

Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…

34 minutes ago