KalbarOnline, Pontianak – Pj Gubernur Kalbar meminta para bupati dan wali kota terus menggalakkan gerakan menanam cabai di masyarakat. Hal itu dikarenakan saat ini, cabai menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi.
“Kalau cabai rawat inikan sebenarnya hal yang sederhana, jadi saya minta kepada bupati/wali kota untuk terus menggalakkan setiap rumah tangga menanam cabai rawit yang bisa membantu kebutuhan rumah tangga. Jadi kebutuhan rumah tangga itu bisa dipetik dari halaman, pot sendiri yang ditanami cabai rawit,” katanya.
Hal itu disampaikan Harisson usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang dipimpin secara virtual oleh Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, dari Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar, Senin (29/07/2024).
Harisson mengatakan, dari rakor tersebut terdapat beberapa komoditas yang harus diwaspadai kenaikan harganya, seperti cabai rawit, minyak goreng dan beras.
Untuk komoditas beras, Harisson menyampaikan, saat ini masa panen beras sudah berkurang produksinya, sehingga harus diwaspadai jangan sampai ada distributor yang nakal dalam melakukan tata kelola pendistribusian, termasuk minyak goreng.
“Jadi kita akan segera menurunkan tim untuk memastikan bahwa nantinya harga minyak goreng kita ini tidak melonjak, kita mengupayakan agar minyak kita ini kembali ke harga HET-nya,” ungkap Harisson.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan inflasi di Kalbar dapat terkendali. Pemerintah Provinsi Kalbar kata dia berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga komoditas dan mengambil langkah-langkah strategis lainnya untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif inflasi.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi tersebut, Tomsi Tohir mengharapkan agar kedepannya dapat dilakukan perubahan serta program jangka panjang.
“Pada pertemuan kita pada pagi hari ini diharapkan adalah materi kegiatan strategis ke depan yang dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga yang tentunya bekerja sama dengan para gubernur, bupati/wali kota dalam pelaksanaannya di daerah masing-masing,” katanya.
“Saya juga tak henti-hentinya mengingatkan bahwa kita selalu memiliki grafik yang sama setiap tahun yang saya pelajari semua berkaitan dengan beras, bawang, cabai. Ini yang saya tekankan kita jangan sampai jatuh di lubang yang sama,” pintanya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.…
KalbarOnline, Pontianak - Logistik pemungutan suara dalam rangka pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak untuk Kota…
KalbarOnline, Pontianak - Ribuan guru berpakaian adat daerah mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN)…
KalbarOnline, Ketapang - PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) kembali melaksanakan program Corporate Social…
KalbarOnline - Stres telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi wanita yang sering kali…
KalbarOnline.com, Otomotif - Mobil bukan hanya alat transportasi, tetapi juga bagian penting dari kehidupan modern…