KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mencanangkan Provinsi Telinga Sehat, yang diinisiasi oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL) cabang Kalbar. Pencanangan tersebut digelar di Pendopo Gubernur Kalbar, Minggu (04/08/2024).
Pencanangan ini merupakan puncak program Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) 2024. Kegiatan ini telah berlangsung sejak 27 Juli 2024 sampai dengan 4 Agustus 2024.
Ketua Umum Perhati-KL, Yussy Afriani Dewi mengatakan, pencanangan telinga sehat merupakan salah satu target program Perhati-KL untuk menyongsong Sound Healing Tahun 2030, sesuai anjuran WHO.
“Ini merupakan momen yang penting bagi kita semua dalam upaya meningkatkan kesehatan pendengaran khususnya wilayah Kalimantan Barat,” ungkap Yussy.
“Kesehatan telinga dan pendengaran merupakan aspek penting dari kesehatan masyarakat yang sering terabaikan. Adanya gangguan pendengaran berdampak pada ketulian merupakan hidden handicap bagi penderita dan keluarga,” tambahnya.
Secara umum sekitar 2,5 persen dari seluruh penduduk Indonesia mengalami infeksi telinga. Infeksi telinga dimulai dari masa anak-anak dan kemudian akan menjadi suatu masalah ketika masuk usia produktif.
Untuk itu pada program MBKN 2024, pihaknya menggelar berbagai macam rangkaian kegiatan mulai dari seminar tentang skrining pendengaran pada bayi dan anak, pelatihan dokter kecil, pelatihan dokter umum tentang penyakit telinga hingga Kaderisasi Siswa Sadar Bising (KSSB).
“Kami percaya dengan adanya program ini kita dapat meningkatkan kesadaran dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan pendengaran secara rutin dan cara menjaga kesehatan telinga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Erna Yulianti mengapresiasi Perhati KL cabang Kalbar atas dedikasi memberikan subangsi terhadap penurunan dan penderita gangguan kesehatan telinga, hidung dan tenggorokan (THT).
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait, mari bersama-sama kolaborasi untuk menurunkan angka gangguan dengar melalui pengendalian faktor resiko ketulian dan penguatan komunikasi, informasi kesehatan kepada masyarakat. Serta deteksi dini kepada kelompok risiko yang dilakukan oleh kader kesehatan, penguatan akses masyarakat pada layanan kesehatan yang bermutu,” urainya.
Dalam kegiatan pencanangan tersebut, juga berlangsung bakti sosial bersih-bersih telinga dan pemeriksaan pendengaran digital. (Lid)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…