Solar Langka, Organda Kalbar Ancam Mogok Kerja

KalbarOnline, Pontianak – Beberapa hari terakhir ini, antrean panjang kendaraan membeli bensin jenis solar terjadi di sejumlah SPBU di Kalimantan Barat (Kalbar). Hal tersebut membuat sejumlah pengusaha angkutan yang tergabung dalam Organda Kalbar mengancam untuk mogok kerja.

Wakil Ketua DPD Organda Kalbar, Efendi mengungkapkan bahwa kelangkaan solar telah menjadi kendala berat bagi para pengemudi dan pengusaha angkutan. Kekurangan solar ini menyebabkan pengiriman logistik terhambat karena banyak waktu terbuang untuk antre di SPBU.

“Kendala kita paling berat ternyata ada penyetopan suplai minyak. Selama ini teman-teman antri minyak, dari tim Organda maupun swasta dan lainnya. Kondisi seperti ini memperparah keadaan, antri bisa sampai tiga hari,” ujar Efendi kepada awak media, Senin (05/08/2024).

Efendi menyampaikan, saat ini Ketua DPD Organda Kalbar sedang menghadap BPH Migas untuk meminta penambahan suplai minyak di Kalimantan Barat.

“Kalau di kami dari pihak organda, siap tidak siap, kami harus siap, apalagi kebijakan pemerintah karena dengan dicabutnya subsidi yang penting sama rata sama rasa,” tambahnya.

Efendi juga mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang penyelewengan BBM bersubsidi di lapangan.

“Belakangan ini kami terbentur dengan kondisi minyak yang kami tidak tahu apakah di lapangan sesuai dengan fungsinya atau tidak karena kelangkaan benar-benar terjadi,” jelasnya.

Sementara itu, Arif Rahman Hakim, Ketua Angkutan Divisi Khusus, DPD Organda Kalbar menambahkan, bahwa kelangkaan solar bisa memaksa mereka untuk mogok kerja.

“Kemungkinan besar kita akan melakukan mogok, tidak beraktivitas, karena menghabiskan waktu untuk mengantre minyak, itu saja kendala kita,” kata Arif.

Arif juga menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak kelangkaan solar pada inflasi dan harga barang kebutuhan pokok.

“Apabila terjadi inflasi, kita tak berani menjamin. Kebutuhan kita memang BBM solar, sempat kita kaji untuk menghilangkan subsidi, gimana nasib masyarakat yang membeli sembako, logistik dan lainnya. Itu akan terjadi pembengkakan pembelanjaan dan lainnya,” tukasnya.

Arif berharap, pihak kepolisian dapat menelusuri penyelewengan BBM bersubsidi di lapangan.

“Harapan kita dari kepolisian tolong ditelusuri di lapangan apakah terjadi penyelewengan BBM bersubsidi ini, harapan besar kita itu saja,” kata Arif.

DPD Organda Kalbar berharap solusi cepat dan efektif dari pemerintah untuk mengatasi kelangkaan solar ini, demi menjaga kelancaran operasional mereka dan stabilitas ekonomi di Kalimantan Barat. (Lid)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Bupati Fransiskus Kukuhkan Gelar Karya Guru Penggerak Tahun 2024

KalbarOnline, Putussibau -  Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengukuhkan gelar karya kepada 39 guru penggerak…

51 mins ago

Bupati Kapuas Hulu Resmikan Asrama Santo Yusuf Paroki Penampakan Tuhan Sayut

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan meresmikan Asrama Santo Yusuf Paroki Penampakan Tuhan…

52 mins ago

Bang Midji Ngopi Sore dengan Tokoh Masyarakat Sintang di Pasar Masuka

KalbarOnline, Sintang - Bakal calon Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji mengisi waktu sore dengan…

2 hours ago

Bupati Ketapang Jadi Inspektur Upacara Militer Tugu Juang Tumbang Titi

KalbarOnline, Ketapang - Memasuki hari ke-3 rangkaian Napak Tilas 2024, Bupati Ketapang, Martin Rantan menjadi…

3 hours ago

Pasien Kanker Asal Sambas Senang Layanan Radioterapi RSUD Soedarso Mulai Beroperasi

KalbarOnline, Pontianak - Uray Hidayati, seorang ibu pengidap kanker asal Selakau, Kabupaten Sambas, mengaku senang…

3 hours ago

Berkinerja Baik Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Kalbar Raih Penghargaan Insentif Fiskal

KalbarOnline, Jakarta - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kembali memperoleh penghargaan atas kinerjanya. Kali ini penghargaan…

3 hours ago